13 Kesalahan Memotret Umum Yang Sering Dilakukan Siapapun

Kesalahan memotret itu merupakan sebuah hal yang lumrah terjadi, semua orang pasti pernah melakukan hal tersebut. Bukan hanya pemula, tetapi para fotografer pro sekalipun tetap tidak luput dari kesalahan-kesalahan.

Yah, namanya juga manusia dan manusia itu kan tidak luput dari kesalahan. Lagi pula, di masa fotografi digital seperti sekarang, para pemotret cenderung makin ceroboh karena toh kalau salah cukup ulangi dan tekan tombol delete selesai. Berbeda di masa kamera analog, kekeliruan dalam memotret berharga mahal karena berarti film yang terbuang, dan film ada harganya.

Dari berbagai kekeliruan yang sering dialami dalam memotret, ada beberapa kesalahan yang umum dilakukan dan sering menghadirkan kekecewaan saat melihat hasilnya.

Silakan lihat di bawah ini.

1> Foto Miring

Paling sering terjadi saat memotret di pantai atau foto lanskap. Kebanyakan luput dalam meluruskan garis horison.

Sederhana, tetapi hasilnya dunia seperti akan longsor atau air laut akan tumpah ke salah satu sisi foto

2> Memotret menghadap sinar matahari/sumber cahaya

Banyak yang melakukan salah satu kesalahan memotret yang paling dasar karena terburu-buru atau terlalu bersemangat saat melihat subyek foto. Kesalahan itu adalah memotret dengan menghadap matahari atau sumber cahaya.

Hasilnya adalah foto dengan obyek/subyek yang terlihat hitam dan latar belakang yang cerah.

3> Lensa kamera kotor/berembun

Kalau berada dalam ruang ber-AC, pastikan tutup kamera terpasang dengan baik atau si kamera berada di dalam tas agar lensa tidak berembun. Begitu juga saat kita sedang makan, jangan sampai tangan kita yang kotor tidak menyentuh kaca lensa.

Kenapa? Yah, tentunya tidak akan menyenangkan kalau melihat hasil foto yang terlihat “berkabut” atau kotor akibat lensa yang berembun atau kotor seperti di atas.

Hal kecil tetapi kerap menghadirkan banyak kekecewaan.

4> Terburu-buru

Setiap kamera akan membutuhkan waktu untuk merekam dan memproses data setelah tombol shutter ditekan. Tidak banyak, hanya sepersekian detik saja dan semakin canggih kameranya, maka semakin cepat waktu yang diperlukan.

Namun, tetap saja kamera akan memerlukan waktu.

Sayangnya, terkadang pemotretnya tidak sabaran, begitu tombol shutter ditekan, kamera digerakkan. Hasilnya, seringkali adalah foto blur yang tidak enak dilihat dan harus didelete.

Yang lebih menyebalkan adalah kalau momen-nya tidak bisa diulang. Nyesek!

5> Terlalu fokus pada subyek

Subyek atau obyek utama itu penting, tetapi jangan pernah lupakan bahwa sebuah foto terdiri dari obyek dan latar belakang.

Terlalu fokus pada subyek dan mengabaikan latar belakang, hasilnya bisa berujung pada foto yang aneh dan tidak enak dilihat. Meski terkadang bisa juga jadi foto yang mengundang senyum seperti yang di atas.

Berikan perhatian yang sama pada setiap unsur.

6> Malas bergerak

Kalau memang malas bergerak, jangan bercita-cita jadi fotografer. Suka atau tidak suka, seorang fotografer tidak boleh malas bergerak. Ia harus mau terus mencoba mencari sudut pengambilan gambar selain yang sudah biasa.

Kemalasan dalam bergerak dan maunya hanya memotret sambil berdiri, tidak mau mencoba memotret dari sudut yang lain adalah sebuah kesalahan. Kalau sebuah foto dipotret dari sebuah sudut yang umum, maka hasilnya pun akan biasa dan tidak berbeda.

7> Lupa memasukkan baterai kamera

Baterai kamera memang harus dicharge agar kamera bisa menghasilkan foto. Jadi, bila memang besok ada niat untuk hunting foto, sebaiknya baterai dicharge ulang agar terisi penuh.

Namun, yang terpenting setelah itu jangan lupa untuk memasukkannya kembali ke dalam kamera. Tanpa itu, kamera adalah barang tak berguna dan tidak bisa dipergunakan untuk memotret.

8> Lupa mencharge baterai kamera

Pernah merasakan sebalnya melihat simbol baterai di kamera hanya 1-2 bar saja? Jengkelnya bisa setengah mati, tapi tidak ada yang bisa disalahkan selain diri sendiri.

Mencharge baterai kamera adalah kesalahan yang umum dilakukan saat memotret. Akhirnya keterbatasan daya menjadi penghambat dalam menghasilkan foto.

Apalagi kemudian memotret dengan RAW, baru beberapa kali jepret, kamera sudah tidak bisa berfungsi.

9> Ah.. diPhotoshop saja nanti

Photoshop dan berbagai aplikasi pengedit foto memang sesuatu yang sangat bermanfaat dalam melakukan post-processing setelah pemotretan. Sayangnya, aplikasi ini kerap membuat seorang pemotret sudah melakukan kesalahan sejak keluar dari rumah.

Sebuah foto yang komposisinya tidak bagus, diedit seperti apapun tetap tidak akan menjadi bagus dan menarik. Ia hanya mendapat perbaikan di beberapa hal, tetapi tetap akan terlihat jelek.

Photoshop baru berguna kalau dasar fotonya sendiri sudah baik, yang artinya komposisi foto sudah bagus.

10> Lupa mengatur setting kamera

Kok blur sih?

Ya bagaimana tidak blur kalau ternyata setting lensa belum berubah dari MF (Manual focus) ke AF (Autof Focus).

Kesalahan memotret yang sering dilakukan dan membuat hati kesal adalah ketika sudah merasa mendapatkan momen yang bagus, kemudian hasilnya ternyata blur (buram) hanya karena lupa mengubah setting kamera/lensa dari pemakaian sebelumnya.

Bete!

11> Memotret pakai feeling saja

“Memotret itu pakai feeling saja. Kalau feeling sudah pas, biasanya hasilnya bagus”.

Yah, tapi “feeling” atau intuisi seorang yang terlatih dengan yang tidak jelas berbeda. Coba saja tanyakan pada seorang yang tidak pernah memasak dan seorang chef, apakah intuisi mereka itu sama? Pasti berbeda karena intuisi seorang chef sudah terlatih dan terbentuk dari berbagai pengetahuan dan latihan. Bisa dibandingkan dengan seseorang yang baru belajar masak?

Begitu juga fotografi alias memotret. Intuisi tidak bisa diandalkan untuk mendapatkan foto yang bagus, kecuali kita sudah terlatih untuk itu.

12> Tidak mau menunggu / turun dari kendaraan

Hunting (berburu) foto bukan berarti mengejar sesuatu tanpa henti. Sama seperti seorang pemburu dalam hunting foto, seorang fotografer terkadang harus mau diam dan menunggu, mengintai.

Mengejar momen dengan tetap berada di atas kendaraan dan berkeliling lebih tepat disebut jalan-jalan saja karena banyaknya momen yang terlewat karena kita bergerak terlalu cepat.

13> Lupa pakai flash/lampu kilat

Ada alasan setiap kamera dilengkapi dengan lampu flash atau lampu kilat. Tujuannya agar ada pencahayaan tambahan di saat lokasi pemotretan minim cahaya.

Mau tahu akibatnya kalau dalam situasi demikian lampu flash lupa diaktifkan? Ya, seperti foto di atas.

Gelap. Tidak jelas.

♦

Baca juga : 15 Kebiasaan Buruk Fotografer Penghambat Skill Memotret Meningkat

Nah, itulah 13 kesalahan memotret yang umum dilakukan siapapun, baik senior atau yunior. Manusiawi karena fotografer juga manusia dan seringkali dihinggap lupa.

Namun, semakin mahir seseorang dalam memotret, jumlah kesalahan ini bisa diperkecil dan artinya, jumlah perasaan bete dan kesal yang dialami bisa diminimalkan juga.

Mana di antara itu yang pernah Anda alami? Kalau saya sih, sudah pernah mengalami semua, makanya tulisan ini bisa dilahirkan karena berdasarkan pengalaman sendiri.

(O ya, tidak semua foto dalam tulisan ini mewakili kesalahan, ada juga yang memang sekedar dipamerkan oleh penulisnya. Tentu Anda tahu yang mana saja kan? Itu contoh dari hasil meminimalkan kesalahan memotret)