Menulis Membantu Memahami Teori Fotografi

Menulis Membantu Memahami Teori Rumit Fotografi

Judulnya mungkin terdengar lucu dan sulit dipercaya. Bagaimana mungkin menulis bisa membantu memahami teori fotografi. Keduanya merupakan bidang yang tidak saling berkaitan.

Namun, faktanya itulah yang saya rasakan.

Pekerjaan sampingan saya sebagai seorang blogger secara tidak sadar telah membantu saya memahami lumayan banyak teori fotografi dengan lebih baik.

Bagaimana bisa? Nah, coba bayangkan saja kegiatan yang dilakukan seorang blogger saat menulis

1> Apa yang mau ditulis?

Seorang blogger harus tahu apa yang mau disampaikannya. Biasanya untuk melakukan itu ia akan membuat sebuah daftar kecil berisi poin-poin yang akan dimasukkan dalam sebuah artikel.

Misalkan, untuk membuat tulisan tentang Segitiga Exposure yang agak rumit untuk dipahami, saya membuat coretan sebagai berikut

  • ISO
  • APERTURE
  • SHUTTER SPEED
  • Definisi Segitiga Exposure
  • Mengapa Segitiga Exposure penting diketahui
  • Apa kaitan antara ISO, Aperture, dan Shutter Speed?
  • Apa efek merubah ISO pada Aperture dan Shutter Speed?
  • Contohnya?

Secara tidak langsung saya harus menelaah lebih dalam lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan teori itu.

Sebagai hasilnya, terkadang banyak hal yang terlewatkan kalau hanya sekedar membaca artikel orang lain atau praktek, bisa terlihat dari daftar poin yang saya buat.

2> Kerangka Tulisan

Langsung menulis? Tidak juga. Saya harus membuat tulisan yang alurnya mudah dimengerti oleh pembaca. Untuk itu saya mau tidak mau harus menyusun sebuah kerangka kecil pemikiran.

Posisi setiap poin di nomor satu harus disusun ulang dan diubah menjadi

  • Definisi Segitiga Exposure
  • Mengapa Segitiga Exposure penting diketahui?
  • Apa saja yang termasuk Segitiga Exposure? ISO, Aperture, Shutter Speed
  • Apa kaitan antara ketiga faktor tadi dan efeknya jika salah satu berubah terhadap faktor lainnya?
  • Contoh dan perumpamaan (supaya pembaca bisa membayangkan efeknya)
  • dan seterusnya

Terstruktur. Alurnya dirapikan, tujuannya agar pembaca tidak merasa melompat-lompat. Imbasnya, saya pun bisa melihat teori tersebut dalam bentuk yang terstruktur dan hal itu mempermudah pemahaman.

3> Pemahaman

Einstein pernah berkata, “Kalau kamu tidak bisa menjelaskan sesuatu secara sederhana, berarti kamu tidak paham hal itu dengan baik“.

Dan, seorang blogger akan sulit bisa menghasilkan tulisan yang baik, kalau ia tidak paham dengan baik tentang apa yang ditulisnya.

Setelah dua langkah di awal, maka saya harus memahami setiap hal yang ingin disampaikan, sebelum kemudian bisa menulis. Poin per poin.

Sampai langkah ini saja, sebenarnya, saya sudah memiliki metode untuk bisa memahami sebuah teori fotografi dengan lebih baik daripada hanya sekedar membaca.

Langkah lainnya akan menambah dalam pemahaman, seperti

  • mengedit/merevisi : saya membuang hal-hal yang sebenarnya bukan merupakan inti dari sebuah teori, melihat alur penyampaian apakah bisa dipahami atau tidak
  • sudut pandang : suka atau tidak suka, saya harus membaca banyak sebelum bisa menulis. Dari membaca inilah sana saya bisa menemukan berbagai sudut pandang terkait sebuah teori dan pengembangannya
  • membaca ulang tulisan : untuk mencoba melihat apakah tulisan kita bisa dipahami dengan mudah atau tidak, kalau kita saja tidak mengerti apa yang kita tulis, maka orang lainpun akan sulit menangkap maksudnya

Pada akhirnya, hal-hal ini secara disadari atau tidak, sudah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman saya terkait sebuah teori fotografi.

Tidak disengaja sebenarnya.

Hanya, karena saya lebih dulu menjadi seorang blogger, daripada menekuni fotografi, saya memiliki metode untuk memperdalam pengetahuan teori. Yang secara tidak terduga justru membantu mengembangkan diri sebagai fotografer, meski masih kelas amatir.

Mengenal Fotografi Ruang Negatif (Negative Space) Dalam Fotografi 3

Itulah yang ingin saya bagikan juga kepada semua Maniak Potret dimanapun. Jika Anda merasa kesulitan dalam menangkap dan memahami sebuah teori fotografi, cobalah menulis.

Tidak perlu disebarkan jika tidak mau, sekedar untuk membantu kita mengerti saja. Langkahnya mudah kok.

  • Ambil selembar kertas atau pakai aplikasi Note di ponsel
  • tuliskan semua hal yang menurut Anda berhubungan dengan teori yang rumit itu menjadi sebuah daftar (kalau perlu baca kembali referensi)
  • tuliskan semua yang terlintas di kepala dalam bentuk daftar
  • susun ulang daftar tersebut dari poin yang paling awal hingga paling akhir
  • setelah disusun ulang, kemudian coba baca susunan itu secara perlahan, poin per poin sambil coba menjawab apakah Anda sudah mengerti setiap bagian yang Anda baca
  • kalau jawabannya belum, baca lagi dari berbagai sumber referensi tentang bagian yang tidak dimengerti
  • kalau sudah menemukan jawaban, lanjutkan dengan poin berikutnya dan ajukan pertanyaan kepada diri sendiri, “Apakah saya sudah mengerti?
  • lakukan sampai Anda punya jawaban dan penjelasan untuk semua poin di daftar tadi
  • dan kemudian buat sebuah tulisan kecil (tidak perlu diterbitkan kalau tidak mau), untuk menguji pemahaman Anda
  • baca ulang tulisan, apakah Anda bisa memahami apa yang Anda tuliskan

Baca juga : Mengenal Istilah Over Exposed dalam Fotografi

Cara ini sangat membantu saya meningkatkan pengetahuan teori fotografi dan memahaminya. Mungkin cocok juga untuk Anda.

Siapa tahu, iya kan?

1 thought on “Menulis Membantu Memahami Teori Fotografi”

  1. Ini bener, Mas…
    Dulu waktu belum banyak rempong sama urusan kerjaan dan tambahan The Krucils saya sama suami sempat ngeblog juga khusus urusan pepotoan. Jadi menulis itu ibarat membaca dua kali bakal makin memperkaya wawasan kita.

    Tapi kemudian terbengkalai karena riweuh ya manajemen waktunya :)))

Comments are closed.