Mengenal Istilah Over Exposed – Kunci Mengapa “Terlalu Terang”

Banyak sekali istilah dalam dunia fotografi dan kebanyakan mengadopsi dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Salah satunya adalah istilah “Over-exposed”. Kalau diterjemahkan secara harfuah, artinya adalah “Terpapar secara berlebihan”.

Meskipun demikian, masyarakat awam punya istilah yang lebih tepat dalam bahasa Indonesia, yaitu “terlalu terang”.

Memang benar adanya. Sebuah foto yang overexposed akan terlihat sama seperti ketika mata menerima cahaya terlalu banyak, terlalu terang. Hasilnya, foto yang dihasilkan akan membuat mata “perih” dan yang paling jelek adalah banyak detail foto yang “hilang” dan menjadi putih.

Contoh sederhana dari foto yang “over-exposed” ada di di bawah ini.

Mengenal Istilah Over Exposed - Mudah Saja "Terlalu Terang"

Penyebab Foto Over-exposed

Penyebabnya hanya satu, yaitu jumlah cahaya yang diterima sensor kamera berlebihan, terlalu banyak.

Hal itu disebabkan oleh kesalahan dalam mengatur setting segitiga fotografi, yaitu ISO, Aperture/Diafragma, dan Shutter Speed.

Teori sederhananya adalah

– ISO yang terlalu tinggi 

Semakin tinggi ISO, akan membuat sensor menjadi “lebih peka” terhadap cahaya. Artinya ia akan merekam jumlah cahaya yang lebih banyak dalam waktu yang sama, seperti ISO 100 dan ISO 200.

ISO 200 akan merekam volume cahaya dua kali lipat dibandingkan ISO 100 dalam rentang waktu yang sama

– Aperture terlalu besar

Aperture atau diafragma adalah ukuran lebar bukaan lensa ketika tombol shutter ditekan. Ukurannya diberi kode huruf F dan angka di belakang. Semakin besar angka, berarti bukaan semakin kecil, dan sebaliknya angka kecil menunjukkan bukaan yang lebar.

Aperture f/1.8 menunjukkan bahwa diafragma terbuka beberapa kali lihat dibandingkan f/5.6. Analoginya, sebuah jendela yang dibuka lebar-lebar (f/1.8) dengan jendela yang dibuka hanya selebar 10 centimeter saja(f/5.6).

Jumlah cahaya kalau dibuka lebar tentunya lebih banyak dibandingkan kalau hanya dibuka 10 centimeter saja, meski waktunya sama

– Shutter Speed terlalu lama

Shutter speed atau kecepatan shutter adalah waktu berapa lama diafragma terbuka. Semakin lama terbuka, maka semakin banyak cahaya masuk. Penanda shutter speed pada kamera dihitung dengan detik, seperti 30″ (30 detik), 4″, 1″, 1/50, 1/125 dan seterusnya.

Kesalahan setting dan membuat diafragma terbuka terlalu lama membuat cahaya masuk lebih banyak dari yang diperlukan. Analoginya jendela yang terbuka selama 10 detik akan memasukkan jumlah cahaya yang lebih banyak daripada yang hanya 1 detik saja.

Dan kesalahan dalam mengatur setting salah satu, dua atau ketiganya lah yang membuat foto menjadi over-exposed.

Mengenal Istilah Over Exposed - Kunci Mengapa "Terlalu Terang"

Memang, tidak ada perhitungan baku bagaimana sebuah foto yang baik itu. Semua masih tergantung pada banyak hal, yaitu ide, apa yang ingin ditampilkan, dan masih banyak lagi hal lainnya. Tetapi, dengan banyak berlatih dan memotret, lama kelamaan seseorang akan bisa memahami bagaimana mendapatkan setting kamera yang benar agar fotonya enak dilihat dan tidak terlalu terang.

Dengan berlatih, maka kita bisa menemukan beda setting saat memotret di pagi hari atau di siang hari. Pagi hari biasanya sinar matahari masih bersinar dengan lembut, sedangkan pada siang hari, cahaya menjadi “keras” dan jumlahnya berlimpah. Pengetahuan dan pengalaman yang didapat bisa membantu seorang fotografer menemukan setting yang “PAS” untuk situasi dan kondisinya saat pemotretan.

Jadi, cobalah sendiri menemukan pengaturan setting ketiga elemen tadi sesuai dengan kemauan dan selera Anda. Akan banyak kesalahan yang akan Anda lakukan, tetapi, semua itu perlahan akan bisa memberikan pengetahuan berharga di waktu lain.

Selamat mencoba!