Salah satu definisi fotografi paling umum dan paling digemari orang adalah “seni melukis dengan medium cahaya (menggunakan kamera)”. Definisi ini bisa dikata sudah melekat begitu dalam di benak banyak orang.
Tidak heran kalau kemudian tidak sedikit yang berpandangan bahwa sebuah foto (pasti) merupakan karya seni.
Benarkah/
Jawabannya, sebenarnya bervariasi dan tergantung. Bahkan, kadang sulit dibedakan. Namun, untuk memahaminya lebih lanjut, mungkin beberapa contoh yang sering dilakukan setiap hari bisa memberikan sedikit gambaran
1> seorang ibu atau ayah memotret anaknya yang sedang bermain (dengan kamera ponsel) untuk tujuan merekam tumbuh kembang anaknya
Apakah mereka sedang membuat sebuah karya seni?
Jawabannya tidak. Tindakan yang mereka lakukan termasuk dalam fotografi, tetapi bukan untuk tujuan seni. Mereka melakukannya untuk dokumentasi, kenang-kenangan bagi mereka.
Oleh karena itu, umumnya para orangtua tidak menekankan pada segi estetik dan artistik saat memotret. Hal itu tidak penting bagi mereka, selama si anak ada dalam foto, hal itu sudah cukup
2> seorang wartawan memotret kecelakaan yang terjadi di jalanan atau rapat pejabat
Apakah mereka merekam acara itu demi memperlihatkan segi artistik dan estetik, sesuatu yang selalu dimiliki karya seni? Yah, tidak.
Wartawan itu hanya merekam peristiwa yang terjadi dalam bentuk visual, berupa foto. Lagi-lagi, dalam hal ini unsur artistik dan estetik diabaikan karena intinya adalah “peristiwa” itu sendiri.
Bahkan, dalam tugasnya, wartawan tersebut sebenarnya tidak diperkenankan menampilkan sisi artistik dari fotonya. Ia harus melaporkan apa adanya dan tidak dibuat-buat
3> seorang fotografer disewa untuk melakukan pemotretan pre-wedding atau wedding
Mereka membuat karya seni? Bisa YA bisa TIDAK.
Ada dua fungsi yang dilakukan fotografer jenis ini, membuat karya seni dan dokumentasi.
Ketika ia merekam prosesi pernikahan, tamu yang hadir, maka fungsi yang dilakukannya adalah fungsi dokumentasi.
Namun, ketika ia memotret pengantin atau calon pengantin dan kemudian memolesnya agar si pengantin terlihat bak raja dan ratu, mereka sedang membuat karya seni. Pada dasarnya di sana ia akan menonjolkan sisi artistik dan estetik.
Pengantin wanita dibuat bak bidadari, pengantin prianya pangeran. Konsep fotonya pun sering tidak mencerminkan kenyataan yang sebenarnya.
Itu adalah salah satu ciri khas karya seni.
4> seorang fotografer memotret untuk lomba foto
Mayoritas lomba foto memperhitungkan sisi artistik dan estetik dalam foto yang dilombakan. Penilaian pun dilakukan berdasarkan teori-teori umum yang berlaku di dunia fotografi.
Fotografernya pun tahu itu dan mereka berusaha menampilkan unsur yang sama dalam foto-foto mereka.
Jadi ya, foto yang diikutsertakan dalam lomba memang sebuah karya seni dan memenuhi definisi fotografi yang disebutkan di atas.
Rumit yah? Memang tidak mudah membedakan foto sebagai sebuah karya seni atau tidak. Butuh sedikit menelisik lebih dalam tentang niatan dan cara.
Mengapa penting diketahui? Dengan mengetahui tujuan kita membuat sebuah foto, di sana kita bisa memilih cara melakukannya, apakah menekankan segi estetik dan artistik, atau hanya sekedar merekam saja.
Hal itu nanti akan berpengaruh pada setting dan teknis yang dipergunakan.
Contohnya saja, kalau sekedar merekam peristiwa untuk dokumentasi pribadi, tidak perlu repot berpikir bokeh atau rule of thirds. Kalau mau menampilkan foto yang “cantik”, berarti Anda harus mencoba menjadi seniman yang berjiwa seni dan menekankan pada unsur estetik dan artistik, mode manual akan lebih membantu.
Nah, setelah membaca ini, tentu Anda sudah bisa membedakan foto sebagai sebuah karya seni atau bukan? Iya kan? Kalau begitu bisa bedakan di antara foto di dalam tulisan ini yang menjurus ke karya seni atau tidak?