Pandemi Covid memang masih membuat suram dimana-mana. Berbagai aspek kehidupan masih sangat suram dan lesu darah karenanya.
Berbagai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah banyak negara menekan pergerakan roda perekonomian dengan sangat keras.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya juga mencoba menebak-nebak apa yang bakalan terjadi ketika masa suram ini berakhir. Toh, tidak ada larangan untuk melakukan itu dan bukan hanya para pakar saja yang berhak bersuara.
Dalam dunia fotografi, prediksi saya adalah ketika pandemi ini usai, permintaan jasa foto produk akan meningkat. Serius, meski saya bukanlah seorang ekonom dan ahli ekonomi, bahkan bukan seorang fotografer profesional yang mencari uang dari memotret, saya merasa yakin bahwa situasi itu sangat mungkin terwujud.
Dugaan ini berdasar pada sebuah perubahan “besar” yang sebenarnya sedang terjadi tanpa disadari. Perubahan itu adalah sebuah perubahan pola belanja dan berdagang.
Berbagai pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan pemerintah mengungkung kebebasan masyarakat untuk pergi ke mall atau pusat perbelanjaan lainnya.
Mau tidak mau, kalaupun mereka mau membeli sesuatu, masyarakat mengandalkan pada perangkat mobile mereka. Belanja online menjadi sesuatu yang sangat umum sejak masa pandemi.
Ujungnya, banyak sekali toko dan penjual tradisional merasa gerah karena berkurangnya penjualan di “darat”. Mereka banyak yang mulai beralih dan berusaha hadir di internet. Shopee atau Tokopedia, atau berbagai marketplace menjadi sasaran, tetapi tidak sedikit pelaku usaha yang ingin membangun tokonya sendiri.
Kebiasaan yang diprediksi akan terus bertahan dan menjadi kebiasaan baru, bahkan setelah pandemi usai.
Dan, sebuah toko online, baik di marketplace atau yang berdiri sendiri akan membutuhkan yang namanya jasa foto produk.
Tentu saja, banyak yang merasa bahwa mereka bisa mengisi tokol (toko online) nya dengan hasil jepretan sendiri, tetapi akan banyak yang menyadari bahwa hasil jepretan sendiri dan yang sudah terbiasa memotret akan berbeda.
Dan, jumlahnya akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia perdagangan secara daring.
Yang menyenangkannya lagi, bagi para penggelut fotografi, foto produk akan terus melahirkan kebutuhan. Setiap waktu seorang pemilik toko online akan perlu menawarkan produk terbaru dan tidak bisa mengandalkan produk lama saja.
Alhasil, permintaan jasa foto produk akan selalu ada, selama bisnis online masih berjalan.
Mengapa saya bisa yakin prediksi ini bisa terwujud?
Karena selama setahun terakhir, ada satu kegiatan saya yang berubah. Bila sebelumnya saya memotret sekedar untuk senang-senang dan mengisi blog saja, belakangan kegiatan itu dialihkan untuk membuat foto produk.
Beberapa permintaan pembuatan toko online saya terima dan dalam sekali pembuatan, saya juga harus melakukan puluhan kali pemotretan produk. Memang masih memakai kamera sederhana saja, tetapi hasilnya masih jauh lebih baik daripada kalau pemilik usahanya yang memotret.
Puluhan produk sudah dipotret dan hasilnya itulah yang ditayangkan di website toko online pesanan.
Berkembangnya permintaan pembuatan online, seperti sudah disebutkan di atas akan terus meningkat, bahkan setelah pandemi usai. Jadi, pada saat bersamaan permintaan foto produk juga akan meningkat.
Sekarang tinggal kemauan para fotografer saja, apakah mereka mau beralih ke menyediakan jasa foto produk atau tidak. Harganya memang lebih rendah dibandingkan melakukan pemotretan wedding atau liputan, tetapi jumlahnya banyak.
Kalau saya sendiri, saya pilih mengerjakan pembuatan website toko onlinenya saja. Untuk pemotretan saya akan serahkan kepada rekan-rekan fotografer lainnya saja. Masalahnya, tentunya akan bikin kepala ribet kalau harus berpikir soal teknis pembuatan ditambah dengan memotret. Meski saya bisa melakukannya, tetapi sangat melelahkan juga.
Prediksinya terbukti !
Harapan saya, para pengguna jasa fotografer ini memberikan harga yang pantas untuk jasa yang diberikan.
Dan jangan sampai tinggi nya permintaan dan persaingan membuat para fotografer banting harga dan merusak harga pasaran..
Haha, yang bagian bawah itu prediksi dari pengamat ekonomi abal-abal.
Nah, soal harga memang masih harus diperjuangkan Mbak Novri. Kadang ngenes banget deh kalau menerima tawaran dari pengguna jasa.
Memang bener bahwa itu juga salah satunya disebabkan oleh banyaknya rekan fotografer yang banting harga karena kebutuhan. Hasilnya ya rusak deh harga pasaran.
Ndak papa jadi pengamat ekonomi abal abal, nemenin sayah.. wakakakakaka..