Angkor Wat 2019 |
Angkor Wat, atau Kota Candi adalah sebuah warisan budaya dunia. Di dalamnya tersimpan banyak sejarah peradaban manusia daro abad ke 11 alias 10 abad yang lampau. Banyak sekali bentuk peninggalan kebudayaan dalam bentuk bangunan di kompleks wisata yang berada di kota Siem Reap, Kamboja ini.
Jadi, kalau mendengar namanya, tidak akan heran kalau orang akan membayangkan sebuah wisata sejarah dan budaya dimana orang bisa membayangkan hidup di masa lampau.
Paling tidak, begitulah pemikiran umum.
Cuma, kenyataannya berbeda di lapangan.
Justru, sepertinya banyak sekali pengunjung Angkor Wat yang sepertinya tidak peduli dengan berbagai hal seperti itu. Mereka tidak begitu peduli betapa rumitnya manusia di masa lalu untuk mendirikan bangunan semegah itu. Tidak peduli juga raja yang mana yang mengerahkan rakyatnya untuk mendirikan ribuan candi disana.
Banyak turis yang datang kesana sibuk dengan dirinya atau kelompoknya sendiri. Mereka mencari spot-spot di dalam sang Kota Candi yang luas itu untuk berfoto. Tidak jarang mereka ditemukan nangkring dalam bingkai jendela atau posisi manapun yang sekiranya menarik untuk dijadikan latar belakang foto.
Tidak sedikit pula dari mereka yang mengabaikan saran untuk menggunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk berkeliling. Mudah terlihat wanita bergaun panjang dengan wara menyala dan juga mengenakan sepatu berhak tinggi. Mirip seperti yang dipakai saat berpesta.
Tentunya, pakaian yang seperti itu tidaklah nyaman digunakan untuk berjalan kaki dan berkeliling area yang sangat luas. Pasti melelahkan dan menyakitkan.
Hanya saja, kostum yang mereka kenakan bisa dimengerti bila tujuan mereka sebenarnya bukanlah mendengar cerita para pemandu wisata tentang kejayaan di masa lalu. Tujuan mereka sangat bisa diduga adalah untuk mendapatkan foto yang instagrammable.
In frame : Friska Molena |
Maklum sih sebenarnya. Di zaman ketika media sosial begitu merasuki jiwa hampir setiap orang, kesempatan untuk menghasilkan foto yang mengundang LIKE atau JEMPOL di Instagram atau Facebook, tentunya lebih menarik dibandingkan kisah kuno di masa lampau.
Mendapatkan lebih banyak follower jelas lebih penting daripada mendengarkan celoteh pemandu wisata tentang di abad ke berapa bangunan itu didirikan.
Apalagi, harus diakui juga bahwa Angkor Wat memang fotogenik . Banyak foto bagus bisa dihasilkan dengan latar belakang puing-puing masa lalu. Kalau di tangan orang yang handal, hasilnya memang pasti akan memukau.
Tidak salah juga, di salah satu candi yang terdapat disana dijadikan tempat syuting film Tom Raider yang dibintangi si cantik Angelina Jolie.
Jadi, kalau ada orang yang bertujuan untuk sekedar berfoto, ya sah-sah saja. Bagaimanapun, ada banyak cara berbeda orang berwisata. Iya kan?
Walau tentunya, sangat disayangkan juga kalau sudah pergi jauh-jauh tidak bisa merasakan sensasi berada di sebuah tempat yang menggambarkan betapa tinggi peradaban di masa lalu.Tapi itu adalah pilihan.
Saya sendiri tetap mencoba melakukan apa yang saya sukai, yaitu memotret. Baik dengan model atau apa saja yang menarik disana. Hanya, tentunya model berpakaian seadanya saja yang praktis dan ringkas.
Meski sekali-kali tetap mencuri untuk memotret ala fotografer jalanan dengan obyek yang dikenal atau tak dikenal.
In frame : Aida Wijaya |
Yah, mungkin itu karena dalam perjalanan ini, tujuannya bukan hanya untuk menghasilkan foto yang bagus saja. Ada dua tujuan lainnya, yaitu melihat dunia dan cara hidup di negara tetangga, sekaligus untuk mendapatkan cerita yang bisa dituliskan di blog saya.
Jadi, perhatian harus dipecah sebaik mungkin agar semua bisa didapat.
Hasilnya ? Ya.. tidak jelek-jelek amat lah.
Tempat wisata dimana itu kak?
Angkor Wat di Kamboja