Berani Berbuat Salah Itu Perlu Sekali Bagi Seorang Fotografer

Berani Berbuat Salah Itu Perlu Sekali Bagi Seorang Fotografer

Kesalahan itu bagian dari kehidupan seorang fotografer, atau penggemar hobi fotografi. Bukan hanya karena mereka juga manusia yang tidak luput dari kesalahan, tetapi juga karena dunia yang mereka geluti sendiri penuh dengan ketidakpastian.

Contohnya, meski sudah membaca berbagai teori mengenai komposisi, lighting (pencahayaan), warna, dan seterusnya, tetapi apakah sudah pasti foto yang keluar dari kameranya “bagus” dan enak dilihat? Jawabannya belum tentu.

Tidak beda dengan seorang juru masak, yang katanya ahli sekalipun, dengan bumbu dan bahan masakan kelas satu, apakah masakannya “pasti” enak? Ya tidak juga. Semua masih tergantung pada keberanian dan bagaimana ia mengolahnya.

Hal itu juga berlaku dalam dunia fotografi, KETIDAKPASTIAN dan KETIDAKPASTIAN biasanya mendorong orang untuk berbuat kesalahan.

Jadi, kesalahan bisa dan hampir pasti akan terjadi saat melakukan pemotretan apapun. Itulah mengapa biasanya para fotografer akan memotret obyek yang sama berulangkali. Semua karena mereka menyadari tidak ada jaminan hasil fotonya akan sesuai yang diinginkan. Mereka berusaha memperbesar peluang membuat foto yang bagus dengan mencoba menggunakan semua kemungkinan yang terpikirkan oleh mereka.

Dengan kata lain, mereka mencoba dan terus mencoba, sampai pada akhirnya mereka bisa menghasilkan foto sesuai kemauannya.

Prinsip itulah yang harus dipegang oleh seseorang yang berniat menjadi fotografer. Kesalahan tidak akan bisa dihindari dan pasti akan terjadi, yang disebabkan masalah teknis atau non teknis. Jadi, tidak akan bisa dihindari 100%.

Hanya saja, biasanya seorang fotografer yang sudah mahir dan handal, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang segudang untuk memperkecil peluang kegagalan dalam pemotretan. Misalkan, seorang pemula butuh 1000 foto untuk menghasilkan satu foto yang bagus, seorang fotografer handal cukup memotret 5-10 kali untuk mendapatkan hasil yang sama.

Tetapi, tidak berarti mereka pasti berhasil dan tidak perlu lagi mencoba dan bereksperimen. Mereka masih akan melakukannya dalam setiap pemotretan. Fotografer ahli sekalipun tidak akan bisa merubah ketidakpastian dalam dunia fotografi menjadi sebuah kepastian yang mutlak.

Itulah mengapa seseorang yang hendak menjadi fotografer, paling tidak harus punya mental yang berpegang pada prinsip “BERANI MENCOBA” tadi. Tanpa mental itu, maka sulit untuk berkembang dengan baik menjadi seorang fotografer.

Oleh karena itulah, berhentilah membaca berbagai tulisan yang mengatakan “Pakai teknik ini supaya hasilnya pasti “bagus”” dan sejenisnya. Kepastian ini tidak ada dalam dunia fotografi. Penulisnya mungkin tidak paham tentang dunia itu dan hanya sekedar menebar bullshit (omong kosong) saja supaya tulisannya laku.

Jika Anda bukan orang yang berani mencoba dan bereksperimen, sebaiknya, ubah pemikiran itu atau berhenti menekuni fotografi.