Belajar Komposisi Foto Dulu Sebelum Belajar Photoshop !

Belajar Komposisi Foto Dulu Sebelum Belajar Photoshop !
Siem Reap Kamboja, 2019

Maafkan kalau Anda seorang seniman digital yang memang mengandalkan Photoshop atau photo editing software lainnya. Tidak ada maksud merendahkan profesi yang Anda jalani. Tulisan ini tidak pernah dimaksudkan untuk kalangan seniman digital, tetapi kepada para penggemar fotografi atau calon fotografer.

Banyak sekali orang yang berpikiran belakangan ini bahwa memotret itu tidak perlu pusing dan ruwet karena sudah ada begitu banyak perangkat lunak pengedit foto yang bisa dipergunakan untuk menghasilkan foto yang indah dan bagus.

Jadi, mereka memandang remeh dan tidak begitu memperhatikan lagi cara pengambilan foto. Toh, semuanya bisa diedit dengan Photoshop di akhir.

Padahal, sebenarnya tidak benar sama sekali.

Belajar dari pengalaman sendiri mengoperasikan beberapa perangkat lunak untuk pengeditan foto, saya menemukan bahwa untuk menghasilkan image atau gambar digital yang baik, sebenarnya semua berdasar pada hal yang sama, yaitu pada komposisi foto atau image itu sendiri.

Sebuah foto atau image yang dikomposisikan dengan baik memberi peluang lebih besar menghasilkan foto/image yang lebih baik lagi. Sedangkan, foto/image yang tidak memiliki hal ini, hasilnya tetap akan jelek juga.

Photoshop bukanlah benda magis yang bisa mengubah sesuatu yang jelek menjadi bagus. Ia hanya sebuah alat yang disiapkan untuk “memperbaiki” sesuatu, membuat yang jelek menjadi agak lebih baik atau membuat yang bagus menjadi lebih bagus lagi.

Bukan membuat yang jelek menjadi bagus. Sesuatu yang dasarnya jelek hanya akan menjadi tidka begitu jelek. Bukan menjadi bagus.

Apalagi, jika tujuannya adalah menjadi seorang fotografer, alias orang yang menghasilkan foto (yang bagus) tentunya. Tidak seharusnya seseorang menggantungkannya pada unsur kebetulan, atau “perbaikan” yang disediakan oleh Photoshop.

Ia harus bergantung pada diri sendiri.

Ia harus melakukannya sendiri dari dasar, yaitu dengan menghasilkan sebuah foto yang bagus dan layak diedit.

Ia harus memperhitungkan bagaimana mewujudkan ide cerita dalam bentuk visual, yang diwakili oleh obyek/subyek atau latar belakangnya. Ia tidak boleh luput memperhatikan kontras antara keduanya. Ia harus juga menyesuaikan warna agar bagian-bagian dalam foto terlihat menyatu dan mewakili ide yang ada di kepalanya.

Ia harus bisa menempatkan subyek foto dalam posisi yang tepat agar bisa mengundang perhatian, tepat di saat pertama orang melihat.

Inti katanya, seorang yang berniat menjadi fotografer harus memfokuskan diri pada “KOMPOSISI FOTO” yang akan dibuatnya sejak awal. Bukan di bagian akhir, saat pengeditan terjadi, yaitu dengan menggunakan perangkat lunak pengedit foto.

Bukan photoshop yang harus menjadi andalan bagi seseorang yang berniat menjadi fotografer. Diri Anda dan kameralah yang berperan. Kemampuan dalam membuat komposisi foto adalah kunci dari perjalanan berikutnya, editing.

Bisa dikata perbandingannya 90% komposisi -10% editing

Jelek komposisi fotonya, ratusan jam dibuang pun akan percuma dan hasilnya akan tetap “jelek” atau “tidak begitu jelek”. Bagus komposisi fotonya, maka peluang menghasilkan lebih banyak foto atau image yang bagus akan terbuka lebar.

Jadi, fokuslah pada meningkatkan terus kemampuan, terutama dalam komposisi foto. Jangan terfokus pada meningkatkan kemampuan Photoshop.

Kecuali, Anda berniat menjadi seniman digital dan bukan fotografer.