[Prediksi] Persaingan Antar Fotografer Bayaran Akan Semakin Ketat

Bisa disebut sebagai prediksi, bisa disebut sebagai sebuah kenyataan juga, karena pada dasarnya persaingan antar fotografer bayaran sudah semakin ketat. Tetapi, dalam beberapa tahun ke depan, tingkat persaingannya akan menjadi lebih keras dibandingkan saat ini.

Coba perhatikan saja di kota dimana Anda tinggal dan kemudian hitung berapa studio foto yang masih bertahan . Di kota dimana saya  tinggal, Bogor, hal itu sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan. Beberapa studio foto sudah terpaksa menutup gerai mereka. Yang tersisa hanya satu dua saja.

Jangan tanya nasib studio foto yang mengkhususkan diri pada pembuatan pas foto untuk dokumen. Kategori yang ini sudah mendekati kepunahan.

Hal itu menunjukkan prinsip “Yang kuat yang menang” pun mulai memperlihatkan hasilnya.

Mungkin bukanlah sesuatu yang mengherankan sebenarnya. Seharusnya juga harus sudah bisa diprediksi sejak lama oleh para fotografer bayaran, baik yang mempunyai studio atau tidak. Ada beberapa hal yang sangat mempengaruhi situasi pasar fotografer bayaran, seperti

1. Semakin murahnya harga kamera

Yah, bisa dikata hampir semua orang sekarang memiliki kamera, meski mayoritas memilikinya dalam bentuk kamera smartphone. Tetapi, di tangan setiap orang, sekarang paling tidak ada 2 kamera (smartphone memiliki 2 kamera, depan dan belakang).

Jika di zaman dulu, saat orang hendak memiliki foto dirinya sendiri, ia harus pergi ke studio foto, hal itu tidak perlu dilakukan lagi. Ia cukup menggunakan smartphone-nya saja untuk memotret dirinya sendiri dalam berbagai pose.

Otomatis permintaan jasa fotografer bayaran menurun drastis. Mereka tergantikan oleh kebiasaan yang dikenal dengan selfie.

[Prediksi] Persaingan Antar Fotografer Bayaran Akan Semakin Ketat

2. Perkembangan Teknologi

Pernah melihat bagaimana orang membuat pas foto sekarang? Kalau untuk SIM (Surat Ijin Mengemudi) atau KTP, hal itu sudah dilakukan di tempat perekaman data. Tidak lagi seperti dulu dimana yang mengajukan harus membuat pas foto dulu dan membawa cetakannya ke kelurahan. Pemotretan dilakukan di tempat oleh petugasnya.

Nah, nasib pengelola studio foto yang berfokus pada pembuatan pas foto seperti ini memburuk. Pelanggan mereka direbut oleh pihak lain.

Juga, jangan bayangkan untuk dokumen lain orang masih pergi ke studio foto. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa seorang yang membutuhkan pas foto untuk ijasah, mereka tidak pergi ke studio foto.

Kemana mereka pergi?

Mereka pergi ke tempat fotokopi dengan membawa sebuah foto yang sudah dicetak. Kemudian, mereka meminta pengelola fotokopi untuk menscan dan kemudian mengedit latar belakang fotonya. Barulah kemudian dicetak. Tidak sedikit yang membawa flash disk berisi data untuk minta dicetak dan diedit.

Lagi-lagi pangsa pasar pas foto sudah hilang.

Perkembangan teknologi lah yang paling bertanggungjawab terhadap hal yang ini. Jika dulu hanya sedikit orang yang bisa melakukan, sekarang semua orang dari semua kalangan bisa dengan mudah melakukannya.

[Prediksi] Persaingan Antar Fotografer Bayaran Akan Semakin Ketat

3. Pesaing Semakin Banyak

Sadarkah Anda bahwa harga kamera semakin terjangkau? Yap, kenyataannya begitu. sebuah kamera DSLR kelas entry level saja harganya tidak begitu jauh bedar dari UMR (Upah Minimum Regional) di Jakarta.

Semakin terjangkau karena para produsennya pun berebut pasaran.

Dan, ini membawa dampak jumlah fotografer meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pesat sekali hal itu ditunjukkan dengan peningkatan penjualam kamera berbagai jenis (di luar smartphone) yang terus memperlihatkan grafik menaik.

Efeknya, semakin banyak orang yang menggeluti fotografi. Berbeda dengan di masa lalu, dimana harga kamera terasa sangat mahal dan hanya mereka yang memiliki uang lumayan banyak saja yang mau membeli kamera.

Batasan berupa harga sudah hampir hilang dan sekarang semua orang bisa ikut serta.

Ditambah lagi dengan kemampuan memotret masyarakat awam yang terus membaik dari hari ke hari. Hal itu ditunjang dengan penyebaran ilmu fotografi yang juga semakin mudah didapat. Semua orang bisa belajar dan bahkan tanpa bantuan dari orang lain.

Setelah kemampuan mereka dirasa cukup, seperti biasa orang akan mulai berpikir bagaimana menghasilkan uang dari skill yang mereka kuasai. Normal kan? Jadi suplai fotografer pun semakin banyak, dan akan terus bertambah setiap tahunnya.

Pasar yang mengecil.

Pesaing yang bertambah.

Kemudahan mendapat alat.

Semua berperan dalam meningkatkan persaingan antar fotografer bayaran di masa sekarang. Dan, hampir pasti akan berperan membuat tingkat kompetisi di dunia ini semakin tinggi.

Ini situasi yang harus dihadapi setiap fotografer yang ingin menghasilkan uang dari skillnya yah. Situasinya tidak berlaku bagi fotografer yang menekuni fotografi karena suka atau hobi. Kalangan fotografer kategori ini tahan banting karena tidak ada persaingan dalam hal hobi.

Sebuah situasi yang perlu dipikirkan oleh siapapun yang berpikir untuk terjun menjadi fotografer bayaran. Bukan situasi yang mudah.

Tidak berarti tidak ada peluang tetapi medannya akan semakin rumit dan keras di masa datang.

Kalau memang Anda mau, pertimbangkan baik-baik dan persiapkan strategi yang matang. Tanpa itu, rasanya sulit untuk bisa survive di dunia fotografer bayaran.