Perhatikan Jarak Saat Menggunakan Flash (Lampu Kilat)

Perhatikan Jarak Saat Menggunakan Flash (Lampu Kilat)

Flash atau lampu kilat merupakan fitur yang sangat membantu saat memotret, terutama dalam situasi dimana cahaya kurang. Alat ini merupakan sumber cahaya tambahan untuk menerangi obyek yang akan difoto.

Tetapi, ada satu hal penting, yang kerap juga terlupakan saat menggunakan alat yang satu ini, yaitu JARAK. Maksudnya, jarak antara kamera dengan obyeknya.

Seorang pemotret harus mengetahui posisi yang tepat agar keuntungan tidak berubah menjadi kerugian. Kesalahan dalam menentukan jarak bisa berakibat

1)  Mendapatkan hasil yang tak diinginkan

Kalau manusia yang menjadi obyeknya, mata obyek bisa terpejam . Sebuah hal normal karena refleks manusia adalah menutupi mata di kala ada kilatan sinar yang terlalu kuat. Dan, kalau jarak terlalu dekat, hasilnya cahaya yang menerpa menjadi berlebihan dan otomatis kelopak mata akan menutup untuk melindungi bola mata dari kerusakan

2)  Terlihat Tidak Natural

Terlalu dekat juga membuat obyeknya bisa terlihat terlalu terang dan tidak natural. Belum kalau obyeknya memakai kosmetik berlebihan atau berkeringat, cahayanya bisa memantul dari bagian yang terkena kilatan cahaya.

3)  Obyek gelap

Kalau jarak terlalu jauh, hasilnya obyeknya tetap kurang mendapat pencahayaan dan gelap. Tidak berbeda hasilnya dengan tanpa flash sekalipun.

Jadi, mau tidak mau seorang fotografer harus memahami karakter lampu flash yang dipergunakannya. Berapa jarak minimum dan maksimum. Selain itu juga, ia harus juga kreatif untuk mengakali kekurangan lampu kilatnya.

Sebuah flash built-in pada kamera biasanya mempunyai kekuatan sekitar 2-3 meter. Jadi, jarak yang terbaik adalah pada titik maksimumnya saat memotret, yaitu 3 meter , kalau kondisnya tanpa penerangan sama sekali. Kalau ada, tetapi kurang, jarak itu harus diperjauh lagi.