Semakin Lama Tidak Memotret Semakin Tumpul Kemampuan Fotografi Kita

Semakin Lama Tidak Memotret Semakin Tumpul Kemampuan Fotografi Kita

Menekuni dunia fotografi pada dasarnya tidak berbeda dengan kalau kita menekuni bidang lainnya, seperti olahraga, pekerjaan, atau berbahasa. Sama sekali tidak berbeda. Butuh konsistensi baik untuk mengembangkan diri atau bahkan sekedar mempertahankan yang ada.

Tidak ada yang bisa dicapai tanpa kemauan untuk terus belajar, berlatih dan berusaha mengembangkan diri sendiri. Dan, hal itu adalah sebuah proses yang kontinyu dan harus terus berlanjut sepanjang masa kalau kita tidak mau kehilangan kemampuan yang kita miliki.

Hal itu bisa dirasakan kalau kita lama tidak memotret, hampir pasti ketika kita hendak memulainya lagi, segala sesuatunya terasa berat. Tangan seperti sulit untuk mengatur kamera, mata menjadi tidak terbiasa untuk menemukan obyek menarik atau bahkan menilai situasi darimana arah datangnya cahaya.

Semuanya terasa berat dan sulit.

Hal ini menunjukkan adanya penurunan kemampuan. Kita seperti menjadi tumpul dan kerap malah tidak tahu apa yang harus diperbuat.

Bila hal ini terjadi, sebenarnya normal saja. Tidak berbeda dengan atlit sepakbola yang baru sembuh dari cedera, ia tidak akan bisa langsung kembali mencapai kemampuannya sebelum cedera. Butuh waktu, panjang pendeknya tergantung kemauannya, untuk bisa meraih kembali apa yang pernah dimilikinya.

Begitu juga dalam fotografi. Skill atau kemampuan memotret yang sudah dimiliki, perlahan tapi pasti akan tergerus dan menghilang kalau tidak dijaga. Dan, cara menjaganya hanyalah dengan terus memotret secara rutin dan konsisten. Dengan begitu kemampuan akan selalu terasah dan terjaga. Insting untuk menemukan obyek, menemukan setting yang pas tidak akan menghilang.

Itulah mengapa para fotografer profesional yang hidup dari kegiatan memotret biasanya kemampuannya tetap terasah dan terjaga. Hal itu disebabkan karena dalam kesehariannya mereka akan terus melakukan hal yang sama berulang-ulang (demi mendapatkan nafkah). Secara tidak sadar hal itu memastikan kemampuan memotretnya tetap pada level puncak.

Sementara para penghobi fotografi memiliki masalah yang berbeda. Tidak ada tekanan yang mengharuskan mereka untuk terus memotret (karena tidak ada alasan eknomi). Butuh kemauan yang keras untuk bisa memaksakan diri untuk terus berlatih.

Tetapi mau tidak mau harus dilakukan kalau tidak mau kemampuan fotografinya sedikit demi sedikit akan menghilang.

Hal itu saya rasakan sendiri setelah 2 bulan tidak turun ke jalan untuk hunting foto. Begitu kembali turun dengan niat hunting, yang ada adalah kebingungan tentang apa yang harus dilakukan. Apa yang harus dipotret? Bagaimana cara memotret? Dan, banyak hal lagi yang dulu biasa saya lakukan dengan mudah tiba-tiba menjadi sangat sulit sekali.

Untungnya, setelah melalui beberapa kali memotret, kemampuan itu kembali lagi.

Jadi, saya akan sarankan kepada siapapun untuk terus secara rutin memotret. Walau hanya seminggu sekali (kalau memang bisa tiap hari lebih bagus lagi). Sayang kalau kemampuan memotret kita hilang negitu saja.

Sudah capek-capek belajar dan menghabiskan uang dan waktu yang banyak, jadi jangan disia-siakan.

Teruslah memotret dan memotret.