Tips #8 : Manfaatkan Obyek Kecil di Sekitar Untuk Membuat Foto Lebih Menarik

Biasanya kalau kita sedang berwisata dan sedang terpesona dengan keindahan alam di suatu tempat, secara otomatis tangan kita akan langsung mengeluarkan kamera dan jepret sana-sini. Sayang kalau keindahan seperti itu tidak diabadikan.

Sayangnya, sekembalinya kita ke rumah, lalu menunjukkan foto-foto yang ada di kamera kepada saudara atau teman atau tetangga, respon mereka datar-datar saja. Hanya senyuman dan kepala yang mengangguk tetapi tidak memperlihatkan kesan tertarik. Padahal, tujuan kita menunjukkan foto-foto itu untuk menunjukkan betapa beruntungnya bisa pergi kesana.

Foto-foto itu seperti tidak bisa menjalankan fungsinya.

Gagal.

Yang gagal bukan fotonya tetapi Anda lah yang gagal. Paling tidak, gagal dalam menyampaikan apa yang Anda rasakan dalam fotonya. Karena itulah, foto tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Biasanya orang akan terlalu sibuk dan terfokus pada apa yang menurutnya indah, tetapi mengabaikan bahwa keindahan itu terdiri dari banyak hal.

Sebagai contoh, air terjun memang indah, tetapi indahnya air terjun itu ditunjang oleh berbagai hal lain, seperti hijaunya pepohonan, atau bunga-bunga kecil yang ada disana. Kesemua itu berkolaborasi menghasilkan rasa keindahan bagi yang melihatnya.

Udara segar termasuk, tetapi karena tidak bisa direkam, tidak perlu diikutsertakan disini.

Sayangnya, terkadang kita hanya melihat bahwa semua itu hanya karena obyek utamanya saja, si air terjun. Kita menganggap obyek itu adalah segalanya. Padahal tidak.

Coba perhatikan foto di bawah ini

Apa yang ditampilkan foto itu? Air yang jatuh, batu dan hijau saja.

Datat. Tidak ada yang menarik.

Atau biasanya juga seperti di bawah ini

Lumayan sebenarnya karena jelas lebih menarik. Hanya saja, semua menjadi serba kecil, terlalu ramai dan tidak memberi kesan apa-apa bagi yang melihat, kecuali mereka yang ikut bersama Anda.

Sekarang coba bandingkan dengan beberapa foto di bawah ini. Semuanya berasal dari sumber yang sama, Curug 7 Cilember, Bogor.

Mana kira-kira yang bisa lebih membangkitkan rasa indah. Dua foto pertama atau tiga yang terakhir?

Saya rasa jawabannya jelas.

Di tiga foto terakhir ada tambahan komponen dan unsur berupa obyek kecil berbentuk bunga warna pink. Dengan begitu warna hijau yang teduh, abu-abunya batu, dan putihnya air mendapat tambahan berupa warna ceria yang sudah pasti mengundang mata, pink.

Coba saja kalau Anda berjalan di mall, melihat wanita berpakaian pink, mau tak mau mata Anda akan melirik. Mau cantik atau tidak sang wanita, mata akan otomatis tertarik untul melirik.

Dengan begitu kesan monoton dan datar akan menjadi ceria.

Hal lainnya adalah obyek utamanya menjadi lebih besar dan detail.

Hal seperti ini obyek-obyek kecil seprti inilah yang sering terlewat oleh kita saat memotret tentang keindahan alam. Hasilnya seringkali kita hanya menghasilkan foto datar dan tidak bisa menyampaikan rasa keindahan yang timbul di hati kita kepada orang lain.

Oleh karena itu kawan. Saat kita terpesona oleh keindahan alam, hentikan jari Anda sebentar untuk menekan tombol shutter release. Beri waktu sejenak untuk menikmati, toh memang Anda datang untuk tujuan itu.

Setelah itu temukanlah apa yang membuat pemandangan di depan mata Anda begitu indah.

Selain obyek utama, temukan hal-hal kecil disekitarnya yang bisa mendukung obyek utama karena biasanya obyek utama tidak sendiri. Keindahan yang Anda rasakan adalah gabungan dari banyak komponen.

Temukan obyek-obyek kecil itu dan buatlah foto Anda menarik agar yang melihatnya bukan cuma melihat air yang jatuh dari ketinggian. Buatlah foto Anda bercerita tentang keindahan yang Anda rasakan disana. Buat foto Anda menjalankan tugasnya dengan baik.