Mengapa Fotografi Jalanan? Ketidakpastian selalu menarik untuk ditunggu

Bogor Center School – by Arya Fatin krisnansyah

Kalau dipikir-pikir, agak aneh mengapa cukup banyak orang tertarik pada genre fotografi yang satu ini. Padahal fotografi jalanan bukanlah jenis fotografi populer yang memungkinkan seseorang menjadi terkenal dan tentunya bisa menghasilkan uang.

Banyak orang bersedia membeli foto pemandangan alam yang indah. Sebagian lagi tidak akan segan membuka dompetnya untuk foto-foto eksklusif dari sebuah kegiatan olahraga populer. Banyak redaksi tidak segan mentransfer ratusan ribu rupiah untuk sebuah foto dari seorang selebriti terkenal dengan harga mahal. Pasangan yang hendak menikah selalu menyediakan budget khusus, yang bisa sangat besar, untuk memastikan momen mereka terekam dengan cara yang indah.

Semua bisa menghasilkan ketenaran dan uang.

Tetapi, siapa yang mau melihat foto dari orang-orang yang tidak mereka kenal dan tidak terkenal? Siapa yang mau mengarahkan mata pada foto dari orang biasa dengan kehidupan yang membosankan di jalanan?

Hampir tidak ada.

Bisa dikata demikian.

Hampir.

Paling tidak ada saya. Seorang penggemar fotografi tingkat paling bawah yang merasa justru fotografi jalanan terlihat sangat menarik dan sexy. Amat sangat menarik. Paling tidak ada satu orang yang melahirkan kata hampir.

Jalan Juanda – Bogor 2016

Mengapa Fotografi Jalanan?

Apa yang menarik?

KETIDAKPASTIAN.

Salah satu hal yang paling berbeda dibanding kebanyakan genre fotografi dengan fotografi jalanan adalah unsur ketidakpastian di dalamnya.

Seorang fotografer yang biasa memotret seorang model, sudah pasti memiliki ide, rencana yang tertanam di benaknya sebelum memotret. Ia hanya perlu mengeluarkan itu dengan bantuan seorang talent yang dianggap bisa mewakili dan mewujudkan ide yang ingin disampaikan.

Seorang fotografer perkawinan, sudah memiliki jadwal, bertemu dengan mereka yang harus dipotret, melihat lingkungan dan situasi dimana acara akan berlangsung, dan memperkirakan kebutuhan peralatan.

Seorang fotografer pemandangan terkadang sudah tahu banyak spot apa yang menarik di sebuah lokasi. Sudut mana yang paling bagus untuk pemotretan. Obyek apa yang kira-kira bisa dipergunakan untuk mengembangkan lebih jauh ide yang ada di pikirannya.

Obyek yang sudah diketahui dan dikenal. Lokasi dan tempat yang sudah ditetapkan. Jadwal yang sudah terencana dengan baik.

Teratur dan terkontrol.

Semua itu tidak ada di dalam fotografi jalanan.

Kebanyakan fotografer jalanan keluar rumah hanya berbekal kamera, terkadang beserta ide saja. Jangankan model atau obyek foto, terkadang lokasi pemotretan pun belum diketahui. Tidak ada kontrol terhadap kondi

Itulah yang membuatnya menarik.

Sangat menarik.

Ketidakpastian.

Hanya berbekal naluri dan pengalaman beserta ide.

Tidak ada kontrol atau usaha untuk mengkondisikan apa yang mungkin ditemukan. Semua akan diterima apa adanya. Hanya kejelian mata dan pengalaman yang membantu seseorang menemukan obyek yang dianggapnya menarik.

Bukan sebuah hal yang bagus sebenarnya. Kebanyakan dari kita terbiasa dengan melakukan kontrol pada proses untuk memastikan hasil yang maksimal. Sesuatu yang biasanya tidak akan ditemukan dalam fotografi jalanan.

Pasar Anyar – Bogor 2016

Kebanyakan dari kita sudah hidup dalam keteraturan dan rutinitas. Bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat ke sekolah atau kerja, pulang ke rumah. Rutin. Dilakukan hampir setiap hari.

Penuh dengan kepastian dan keteraturan.

Mungkin, itulah yang membuat fotografi jalanan menjadi begitu menarik bagi saya pribadi. Disana ada sesuatu yang tidak bisa dikontrol atau dikondisikan. Bukan sesuatu yang rutin. Tidak bisa dipredisi hasilnya.

Penuh ketidakpasrtian sejak awal hingga setelah tombol shutter ditekan.

Bisa bagus. Bisa buruk. Bisa biasa saja.

Semua tidak pasti.

Ketidakpastian yang mungkin dirasakan oleh seorang penjudi ketika sebuah dadu bergulir. Ia berharap yang terbaik, tetapi bersiap untuk yang terburuk. Adrenalin terpacu. Sesuatu yang membuat bergairah dan terasa hidup (bagi mereka, para penjudi).

Mirip dengan yang saya alami selama menyusuri jalan. Meskipun bukan seorang fotografer handal dengan kamera yang terbatas, rasa tersebut tetap ada ketika harus memotret orang tak dikenal. Bersembunyi dari pandangan mereka agar sang obyek tetap melakukan aktifitasnya dengan biasa dan mimik natural bisa didapat.

Ada pacuan adrenalin ketika melakukan semua itu.

Hasilnya, sama sekali tidak bisa diduga dan diprediksi. Kebanyakan tidak bagus, tetapi terkadang lumayan enak dipandang mata. Tidak pasti. Hanya pengalaman dan skill yang semakin lama semakin membaik lah yang bisa memastikan dari 100 jepretan ada 1 atau dua hasil yang bisa menyenangkan hati.

Mungkin karena itulah fotografi jalanan terasa menyenangkan.

Karena di dalamnya tidak ada kepastian. Sesuatu yang membuat adrenalin sedikit terpacu.