Foto Terlalu Gelap Vs Terlalu Terang : Pilih Yang Mana ?

Dua-duanya sama-sama tidak enak dilihat . Baik foto terlalu gelap (under-exposed) atau terlalu terang  (over-exposed) jelas tidak akan menyenangkan siapapun, baik fotografernya ataupun yang melihat. Tidak ada yang mengharapkan yang seperti ini.

Iya kan?

Sayangnya, seorang fotografer tetap saja manusia. Mau memakai drone atau alat canggih untuk memotret lainnya, tetap saja harus ada manusia sebagai operatirnya. Dan, seperti sudah diketahui bersama, manusia adalah makhluk yang sering berbuat kesalahan.

Kesalahan penilaian terhadap situasi sering berujung pada kurang harmonisnya setting shutter speed dengan bukaan rana/diafragma (aperture). Tidak pasnya pemakaian ISO pun bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Manusia tetaplah manusia yang selalu akan berbuat salah. Jadi, kesalahan hampir pasti akan selalu terjadi.

Dan, dua jenis kesalahan paling umum yang sering terjadi adalah foto yang terkadang terlalu gelap atau terlalu terang.

Pasti akan pernah terjadi.

Contohnya, saya yang sudah menekuni fotografi selama 5 tahun saja, sampai sekarang pun masih menghasilkan foto yang bahkan membuat saya geleng-geleng kepala sendiri. Padahal, teorinya sudah diketahui.

Dua diantaranya ada di bawah ini.

Foto Terlalu Gelap Vs Terlalu Terang : Pilih Yang Mana ?
Contoh foto yang terlalu gelap (under-exposed)

Contoh foto yang terlalu terang (overexposed)

Tidak enak dilihat kan.

Pastinya kalau boleh memilih, saya tidak mau menghasilkan kedua jenis foto ini. Maunya semuanya “PAS” sesuai kemauan. Cuma, apa daya, saya juga seorang manusia.

Nah, kalau di antara kedua foto “gagal” seperti ini, Anda diminta memilih salah satunya (harus satu yah), mana yang Anda akan pilih, yang terlalu gelap atau yang terlalu terang.

Menurut Anda yang mana ?

Kalau saya sendiri, belajar dari pengalaman maka pilihan akan jatuh pada FOTO YANG TERLALU GELAP.

Alasannya cuma satu karena foto yang terlalu gelap biasanya masih menyimpan detail warna (selain putih) dan obyek foto. Jadi, dengan kata lain, foto yang underexposed “biasanya” (tidak selalu), masih bisa diperbaiki.

Untuk yang overexposed, karena terlalu banyak cahaya yang masuk, biasanya detail fotonya “menghilang” menjadi putih. Berat sekali untuk memperbaikinya dengan software apapun karena tidak ada pixel warna selain putih.

Coba bandingkan dua foto di atas yang telah diedit dengan mempergunakan Photoscape ini. Keduanya hanya diedit dengan menaikkan atau menurunkan tingkat kecerahan warna saja. Hasilnya seperti ada di bawah ini.

contoh foto terlalu gelap yang sudah diedit dengan photoscape
contoh foto terlalu gelap yang sudah diedit dengan photoscape

contoh foto terlalu terang yang sudah diedit dengan photoscape
contoh foto terlalu terang yang sudah diedit dengan photoscape

Bisa dilihat bedanya kan? Foto yang terlalu terang setelah diedit tetap terkesan terlalu silau dan proses penggelapan yang dilakukan membuat warna menjadi kurang alami. Sebaliknya, foto yang terlalu gelap, setelah tingkat kecerahan dinaikkan justru warna yang sebelumnya tidak muncul menjadi terlihat, dan hasil fotonya jadi lebih enak dilihat.

Hal ini tidak berarti bahwa lebih baik memotret dengan setting yang “gelap”, tentu saja yang “pas” akan selalu yang terbaik. Tetapi, saat melakukan penyetting segitiga exposure (ISO, Shutter Speed, diafragma) kita bisa mengambil langkah aman dengan mengarahkan sedikit ke arah gelap.

Jadi, kalaupun terjadi kesalahan, hasilnya masih memungkinkan untuk diperbaiki.

Tapi, itu hanyalah pandangan dan pendapat saja. Bisa diabaikan kalau mau.