Mata Fotografer Jalanan Harus Sering Celingukan

Mata Fotografer Jalanan Harus Sering Celingukan
Galaxy Theater 2018

Scanning istilah kerennya artinya mengawasi sekitar, tetapi saya lebih suka menyebutnya celingukan. Mata diedarkan kesana kemari, ke kiri ke kanan, ke atas atau ke bawah. Mengawasi keadaan sekeliling dimanapun berada, itulah yang harus dilakukan seorang fotografer jalanan.

Bahkan, saat sedang duduk diam sekalipun, seharusnya mata jangan sampai berhenti untuk memperhatikan sekitar.

Alasannya? Yah, karena bisa saja kita tidak sengaja menemukan “sesuatu” yang menarik secara tak terduga. Kalau kita berhenti mengawasi lingkungan dimana kita berada, bisa jadi momen-momen itu terlewat begitu karena kita tidak memperhatikan.

Alasan lainnya adalah kerap secara tak terduga, “harta karun” hadir di hadapan mata. Sebuah momen yang tidak lagi membutuhkan bokeh untuk menarik perhatian yang melihat, tidak perlu mengatur setting “khusus’ untuk membuat yang melihat mau tidak mau akan mengerling.

Sebuah momen yang bisa bercerita kepada yang melihat fotonya. Sebuah momen yang bisa menghadirkan senyum, marah, kesal, sedih, dan banyak rasa lainnya tanpa memerlukan terlalu banyak usaha dan cukup dengan mode auto saja.

Foto di atas, yang diambil saat menunggu anak semata wayang yang sedang bertanding handball di Galaxy Theater Bogor adalah contoh dari hal itu.

Capek dan suara habis karena berteriak dan bersorak membuat saya harus beristirahat sejenak di luar. Nongkrong di salah satu sudut tangga tak terpakai sambil melonjorkan kaki.

Saat itulah,  kebiasaan celingukan kesana kemari memberikan hasil seperti yang Anda lihat di foto ini.