5 Tips Memilah Foto Yang Perlu Disimpan Dan Yang Tidak

Sudah cek ulang hard disk Anda? Sudah mendekati penuh atau masih banyak space yang tersisa? Kalau grafiknya sudah mendekati merah semua, pertanda sudah full, mungkin sudah saatnya Anda bersih-bersih. Salah satu caranya adalah dengan memilah foto yang perlu disimpan dari yang tidak. Dan, kemudian mendelete foto yang tidak atau kurang bagus agar tersisa ruang pada tempat penyimpanan untuk foto yang baru.

Kenapa harus? Yah, kalau memang mau komputer atau gadget Anda bekerja maksimal, maka kerjaan bersih-bersih ini memang harus dilakukan. Kalau tidak akan terasa sekali lemotnya. Jadi, jangan ragu untuk melakukan pembersihan foto.

Bukan tanpa dasar bahwa foto atau image harus menjadi sasaran utama, selain software. Ukuran file sebuah foto digital dewasa ini terus membengkak. Rata-rata berkisar antara 3-8 Megabyte per foto untuk ukuran JPEG. Jika memotret dengan file RAW, ukurannya bisa 20-25 Megabyte atau bahkan 40 MB untuk kamera Full Frame terbaru, seperti Sony.

Ukuran filenya besar dan pastinya akan menggunakan banyak tempat.

Seberapapun besarnya hard disk komputer, kalau produksi foto terus dijalankan, maka suatu waktu kapasitasnya akan terpakai semua. Semakin sering memotret semakin cepat habis ruang yang tersedia. Dan, jika itu terjadi, kepala bisa lebih pusing lagi karena berarti harus membeli yang baru.

Oleh karena itu, seorang fotografer pun harus mau secara rutin membersihkan hard disk komputernya dari tumpukan foto-foto yang tidak terpakai. Dan, berarti ia harus mau memilah, memisahkan antara foto yang menurutnya BAGUS dan yang JELEK. Persis seperti kata pepatah “SIMPAN YANG BAGUS DAN BUANG YANG BURUK”.

Cuma, banyak orang yang bingung foto yang seperti apa yang peru disimpan dan yang mana yang harus masuk “tempat sampah”. Mungkin karena terlalu sayang (atau terlalu banyak?) jadi bingung sendiri.

Nah, kalau Anda termasuk yang bingung mana yang harus dibuang, coba perhatikan beberapa tips untuk memilah foto di bawah ini

5 Tips Memilah FotoYang Perlu Disimpan

Tidak sulit untuk memilah dan memilih foto kok. Bahkan, kalau sudah terbiasa, bisa dikata cukup mengikuti feeling saja.

Lha, gimana fotonya mau disebut bagus kalau subyek atau obyek utamanya kabur karena kamera gagal fokus? Sebuah foto adalah sebuah “cerita” dan tokoh utamanya harus jelas. Kalau tidak jelas, ya untuk apa.

Tekan tombol “delete” dan jangan ragu.

Kecuali… itu foto kenangan yang hanya ada satu-satunya dari seseorang yang begitu berarti bagi diri Anda, silakan disimpan deh. Kalau sudah hubungan dengan yang ini, susah…Namanya juga masih manusia.

Jadi, orang jangan serakah, satu saja cukup.

Biasanya orang akan memotret lebih dari satu kali untuk obyek yang sama. Jaga-jaga takut yang satu gagal, masih ada cadangannya. Seringnya dipotret dari posisi yang sama juga.

Bagus sih, tapi tidak heran jumlah foto menjadi sangat banyak dan hard disk cepat penuh.

Nah, pilih salah satu dari foto-foto yang sama/sangat mirip tadi, dan delete selebihnya. Pastinya akan ada beberapa Megabyte hard disk yang terselamatkan

Intinya :

  • Over exposed = Terlalu Terang
  • Under Exposed = Terlalu Gelap

Yang manapun, keduanya tidak enak dilihat. Jadi kenapa harus disimpan? Buang saja.

Cuma, kalau memang itu foto kenangan dan cuma ada dua, yang satu terlalu terang dan satu terlalu gelap, pilih yang terlalu gelap.

Foto yang terlalu gelap masih bisa diakali dengan Photoshop atau aplikasi pengedit foto lainnya, sedangkan yang over-exposed susah karena banyak detail yang hilang.

Ini biasanya terjadi karena seringnya menyalin ke folder lain atau bisa juga ketika menggunakan photo software editing atau ketika memperkecil ukuran foto. Biasanya yang asli ada, yang hasil edit ada, yang sudah diperkecil ada.

Tidak jarang ada foto yang bukan sekedar ganda (dua saja), tetapi 3-10 buah.

Silakan pilih yang diperlukan, misalkan yang asli tetap ada (apalagi kalau RAW), yang sudah diedit satu (ukuran besar) dan disimpan. Versi yang diperkecil dibuang saja, karena bisa dibuat lagi ketika dibutuhkan.

Ini memang tidak bersifat pasti, tetapi terkadang, ketika melihat sebuah foto kita tidak menyukainya. Alasannya terkadang tidak jelas, hanya semacam intuisi saja.

Jika memang menurut Anda ada foto yang masuk kategori ini, jangan ragu. Tekan tombol delete dan buang saja. Tidak ada gunanya menyimpan foto yang kita tidak suka melihatnya, kecuali itu foto pelanggan jasa fotogafi kita yang kebetulan mantan pacar. Menyakitkan, tetapi kita dibayar untuk menyimpan foto itu sampai ditukar dengan uang.

Seringkali, intuisi semacam ini lahir bukan karena alasan mistis, tetapi karena pengalaman kita sendiri menghasilkan penilaian “TIDAK ENAK DILIHAT” pada sebuah foto. Tidak jarang karena kita secara tidak sadar melihat kelemahan fotonya pada hal-hal kecil di dalamnya.

Jadi, jangan abaikan intuisinya.

—–

Coba saja lakukan 5 tips ini secara rutin, misalkan setiap 2 bulan sekali, pasti lah kapasitas penyimpanan di hard disk Anda akan bisa bertahan lebih lama. Sampai saatnya, semua foto yang ada memang benar-benar LAYAK untuk disimpan.

Sistem memilah ini juga akan membantu mengasah ketajaman mata dan memperbaiki skill karena secara tidak disadari mata seperti dilatih untuk menemukan kesalahan pada foto. Sekaligus bisa dipakai menerapkan prinsip Kill The Babies.

Nah, kalau sudah sampai disini, berarti kita perlu berpikir dan mengeluarkan uang untuk tempat penyimpanan yang baru, seperti External Hard Disk.

Leave a Comment