Memotret model, manusia tentunya, tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang. Butuh lebih dari sekedar pengetahuan teknis tentang kamera dan memotret, tetapi juga memerlukan skill berkomunikasi dengan baik.
Mau tahu alasannya? Karena memotret model berarti kita sedang berinteraksi dan bekerja sama dalam satu tim dengan anggota lainnya, yaitu si model. Kemampuan berkomunikasi itu vital dan diperlukan untuk mengarahkan gaya dan pose si model agar sesuai dengan ide yang ada di kepala si pemotretnya.
Ada beberapa tips yang mungkin bisa berguna saat melakukan pemotretan model seperti ini, seperti
Ajak berbicara sebelum pemotretan
ingat bahwa kita sedang bekerja sama dalam satu tim dan untuk itu perlu dijalin dulu komunikasi yang baik. Percakapan antara pemotret dan modelnya akan sangat membantu memperlancar komunikasi keduanya. Masing-masing bisa mengenali gaya berbicara dan penyampaian. Apalagi kalau keduanya baru saling kenal.
Pada pembicaraan ini juga bisa dibahas tentang ide-ide dasar yang akan dipakai secara garis besar.
Bercanda bisa menjadi salah satu poin tambahan yang baik karena akan meluweskan ketegangan yang mungkin ada.
Berbicara dan bercakap-cakaplah bahkan meski hanya sekedar obrolan ringan.
Berikan Contoh Pose
Terkadang penjelasan lewat kata sulit direalisasikan oleh si model, terutama kalau ia belum berpengalaman di bidang ini.
Cara terbaik untuk menyampaikan ide gaya dan pose adalah dengan memberi contoh. Dengan begitu si model memiliki gambaran dasar apa yang harus dilakukan.
Tentunya, saat melakukannya berikan juga penjelasan singkat ekspresi dan postur tubuh yang diinginkan.
Sampaikan dengan kata halus
Jangan lupa, model pun manusia yang punya perasaan. Tidak perlu memerintah dengan kata-kata keras, kata-kata halus tetapi jelas seringkali lebih ampuh.
Pergunakan istilah-istilah yang mudah dimengerti dan bukan istilah-istilah rumit yang tidak umum dipakai.
Biarkan sang model berimprovisasi
Tidak jarang para model punya ide sendiri tentang bagaimana menerjemahkan instruksi yang diberikan.
Beri keleluasaan dan jangan dilarang karena seringkali hal itu justru menghadirkan pose yang mencerminkan diri sang model. Biarkan mereka berekspresi dengan batasan ide yang diberikan di awal.
Sampaikan ide dasar dan tema
Jangan lupa, saat diskusi di awal sampaikan tema dan ide dasar yang dipakai untuk sesi pemotretan. Dengan begitu, sang model juga memahami apa yang harus dilakukannya saat pemotretan.
Berikan peluang juga baginya untuk menyampaikan idenya karena bagaimanapun sesi pemotretan dengan model adalah kerja tim dan semua masukan perlu didengar.
Tunjukkan hasil foto dan evaluasi bersama
Setelah melakukan beberapa jepretan, perlihatkan hasil foto kepada model. Evaluasi bersama dan jelaskan kepadanya apa kekurangan dari foto-foto tersebut sehingga sang model punya dasar untuk melakukan improvisasi atau pengembangan dari pose yang sudah ada.
Berikan instruksi terus menerus
Selama pemotretan, tetap jalin komunikasi dengan si model. Arahkan dia dan sampaikan kepada sang model kehendak Anda. Apakah ia harus berjalan, berlengggak lenggok, atau melakukan pose tertentu.
Berpikir cepat dan terus memberi instruksi kepada sang model agar mengikuti arahan Anda.
Jangan lupa, beri istirahat
Model bukan mesin dan ia bisa capek. Jadi, jangan pernah lupa memberi jeda atau waktu istirahat.
Lagi pula, wajah capek tidak bagus untuk direkam kamera. Biasanya make-up pun sudah luntur karena keringat.
Dengan beristirahat, ia bisa memulihkan diri dan terlihat segar kembali. Waktu istirahat juga bisa dipergunakan untuk me-review hasil foto dan berbicara mengenai ide-ide pose di sesi berikutnya.
Kalau mau berlatih mengarahkan gaya, cobalah memotret dengan model teman, saudara, atau keluarga. Bersikaplah seperti fotografer pro dan coba terapkan yang di atas tadi.