Salah satu hal paling menjengkelkan saat memotret adalah kalau hasil fotonya tidak jelas alias blur atau kabur. Apalagi kalau obyek dan momennya menarik, tetapi tidak bisa diulang. Bete berat rasanya.
Dulu, saya banyak mengalami hal seperti ini, namun seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, serta memahami kemungkinan penyebab hasil foto tidak jelas atau blur, jumlahnya lama kelamaan berkurang.
Yang disarikan dari pengalaman adalah kesalahan paling utama penyebab foto blur yang bukan bokeh terangkum dalam kata “fokus”.
Kamera, baik digital atau analog selalu membutuhkan beberapa saat untuk bisa “mengunci” sasaran. Kegagalan kamera dalam mengunci ini lah yang menjadi penyebab utama hasil foto yang mengecewakan.
Kegagalan itu sendiri seringnya terjadi bukan karena kesalahan kameranya, tetapi lebih kepada operatornya, alias si fotografernya.
Coba saja lihat beberapa hal yang biasa menyebabkan foto menjadi blur.
1> Obyek bergerak ketika tombol shutter ditekan
Bisa bayangkan ketika obyek yang diincar tiba-tiba bergerak pada saat jari menekan tombol shutter release? Pasti bisa karena jika ini terjadi, maka kamera kehilangan fokus dan hasilnya adalah foto dengan obyek yang blur, berbayang, atau kabur.
2> Tangan bergerak sebelum kamera selesai merekam
Biasa terjadi ketika memotret dengan ponsel, tetapi tidak jarang juga ketika menggunakan kamera DSLR atau Mirrorless.
Umumnya kesalahan ini dilakukan karena terlalu percaya diri. Tangan sudah menekan tombol shutter release dan proses memotret dipandang sudah selesai.
Padahal tidak selalu demikian. Kamera selalu membutuhkan waktu sepersekian detik untuk merekam dan untuk itu ia membutuhkan kamera tetap terfokus pada obyeknya. Tangan yang bergeser sebelum proses ini selesai dijamin akan membuat foto yang dihasilkan blur.
3> Kesalahan mengatur shutter speed
Lagi-lagi manusia dan memang tak terhindarkan karena manusia adalah tempatnya berbagai kesalahan. Penyebab hasil foto tidak jelas alias blur berikutnya masih terkait kesalahan manusia.
Seorang fotografer yang mengatur shutter speed (kecepatan buka rana) kameranya terlalu lamban, seperti 1/20, 1/15, 1/10 akan menemukan hasil fotonya blur.
Mengapa? Karena meski terlihat cepat (hanya sepersekian detik), tangan manusia sulit diam statis dalam posisi yang sama selama itu. Hasilnya tangan bergerak, bergoyang secara halus dan menyebabkan kamera kehilangan fokus.
Oleh karena itulah, mayoritas fotografer akan berusaha agar shutter speed tidak terlalu lamban, kecuali menggunakan tripod atau dudukan lain yang bisa stabil dalam waktu lama.
4> Tidak mau meninggikan ISO dalam kondisi kurang cahaya
Kebanyakan fotografer atau penghobi fotografi akan malas meninggikan ISO. Alasannya karena semakin tinggi ISO, maka semakin besar kemungkinan noise (bintik-bintik warna) akan muncul.
Padahal, kalau ISO tidak ditinggikan, hal itu harus dikompensasi dengan shutter speed yang lambat agar lebih banyak cahaya masuk. Hasilnya akan menjadi seperti yang nomor 2 dan 3. Kamera menjadi rawan goncangan.
5> Lupa merubah setting “fokus manual” ke “fokus auto”
Konyol memang. Lensa kamera DSLR/Mirrorless banyak yang dilengkapi dengan dual focus mode, yaitu “fokus manual” dan “fokus auto”. Yang pertama fotografer yang harus mengatur, sedangkan yang kedua kamera yang mengurus.
Pada mode kedua, fokus auto, lensa akan secara otomatis memfokuskan diri pada obyek.
Acap kali foto blur dihasilkan karena fotografernya lupa menggeser tombol di lensa sehingga lensa tetap menggunakan “fokus manual”. Hasilnya, kamera tidak akan pernah berhasil memfokuskan diri pada obyek karena fotografernya lupa memberikan perintah.
6> Lensa atau kamera rusak
Masalah yang ini memang kadang tidak bisa dihindarkan dan diprediksi karena kamera atau lensa adalah barang yang bisa rusak. Namanya juga buatan manusia.
Lensa atau kamera yang rusak juga berkontribusi terhadap hasil foto yang tidak jelas atau blur, terutama kalau berkaitan dengan bagian optiknya. Hasilnya, kamera tidak akan bisa mengunci fokus pada obyeknya.
Bagaimana solusinya?
Semua terangkum dalam kata sabar dan teliti. Mayoritas dari penyebab hasil foto tidak jelas atau blur alias kabur adalah human error, kesalahan manusia. Hal itu bisa dikurangi (tidak bisa dihilangkan) dengan menyediakan waktu untuk mengatur setting kamera atau bersabar saat memotret. Tidak ada jalan lain.
Hanya no 6 dari yang sudah disebutkan di atas, solusinya agak berbeda. Cara pemecahannya adalah dengan pergi ke tempat servis atau menggantinya dengan yang baru. Kalau Anda tidak punya uang, berarti harus ditambah sabarnya karena berarti ada proses tambahan yang harus dilakukan, yaitu menabung dulu.
Mana dari ke 6 poin di atas yang pernah Anda alami?