Contoh hasil rekayasa foto dengan aplikasi Snapseed |
Namanya mungkin tidak setenar Photoshop atau Lightroom sebagai perangkat lunak untuk mengedit foto. Tetapi, di kalangan penggemar fotografi, aplikasi Snapseed adalah salah satu aplikasi favorit untuk mengutak atik foto ketika kebetulan sedang tidak berada di depan komputer.
Snapseed adalah aplikasi yang bisa diunduh dari Google Playstore dan bisa diinstall di berbagai ponsel pintar yang berbasiskan android ataupun iOS (iPhone). Aplikasi ini mulanya dibuat oleh NIK Software untuk iPhone tahun 2011, tetapi setelah NIK Software diambil alih oleh Google, kemudian keluarlah versi Androidnya (maklum Android kan keluaran Google).
Berbeda dengan kebanyakan aplikasi photo editing berbasis Android yang menekankan pada penggunaan efek, Snapseed memberikan ruang yang lebih luas lagi bagi penggunanya. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa melakukan berbagai proses pengeditan foto, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang agak rumit.
Para penggunanya bisa melakukan cropping, meluruskan garis horison, sampai dengan berkreasi dan mengembangkan ide terhadap sebuah image. Bukan sekedar hanya menambahkan “telinga kelinci” atau “kumis” pada foto yah, tetapi lebih dari itu.
Salah satu contohnya adalah menghasilkan image seperti yang ada di atas, atau di bawah ini.
Image di atas sebenarnya berasal dari satu foto saja, tetapi dengan diubah menjadi seperti di atas dengan memanfaatkan fitur double exposure.
Fitur apa saja yang terdapat di aplikasi Snapseed ?
Banyak .
Meski tidak sebanyak software pengedit foto yang berbasis komputer/desktop/laptop, fitur yang ditawarkan lebih banyak dari yang ditawarkan oleh aplikasi sejenis. Hal ini berarti ruang untuk berkreasi dan mengembangkan ide lebih luas.
Fitur-fitur ini terbagi dalam beberapa bagian, seperti :
LOOKS :
Bagian ini berisikan efek/filter yang bisa dipakai bagi yang hanya sekedar ingin fotonya tampil “beda” atau lebih baik. Cukup memilih efek yang sesuai dan kemudian hasil jadinya akan tampil dalam beberapa saat.
Ada 11 efek/filter bawaan yang bisa dipergunakan, dari filter portrait hingga silhouette.
TOOLS :
Bagian inilah yang sebenarnya paling menarik. Banyak sekali fitur yang bisa dipergunakan untuk mengedit foto, mulai dari croppin, double exposure, dan masih banyak lagi laginnya.
Belum di dalamnya juga terdapat fitur untuk mengubah “level”, saturasi warna, menambahkan digital blur.
Bisa dikata fitur-fitur yang ada disini sangat berguna sekali bagi mereka yang gemar mengutak-atik foto agar tampil lebih indah. Yang seperti ini jarang ditemukan dari kebanyakan aplikasi pengedit foto untuk ponsel.
EXPORT :
Bagian yang terakhir dari 3 trio menu Snapseed ini berfungsi untuk menyimpan, memberi nama, atau membagikannya langsung ke media sosial.
Maklum lah, di zaman penuh orang serba narsis, banyak orang memang membutuhkan untuk memperbaiki foto agar mereka terlihat cantik atau ganteng di medsos. Dan, percayalah Snapseed akan bisa memenuhi kebutuhan yang satu ini juga.
Tetapi, sebenarnya, kalau memang mau, aplikasi Snapseed bisa dipergunakan lebih dari sekedar itu. Hanya butuh tambahan ide dan kemauan utak atik saja, maka seseorang bisa menjadi seniman digital (digital artist) dadakan. Bahkan, bisa dilakukan dimana saja, kapan saja. Sambil nongkrong di WC juga bisa kalau mau.
Saya sendiri biasanya menggunakan aplikasi ini kalau sedang iseng ingin memperbaiki kontras atau brighteness sebuah foto kalau sedang di jalan. Kalau di depan komputer, saya lebih suka memakai GIMP.
Hanya, rasanya, di tangan mereka yang memang memiliki minat di bidang digital imaging, aplikasi ini bisa menghasilkan karya yang membuat orang berseru “WOOW”, seperti yang sudah banyak ditemukan di Komunitas Fotografi Indonesia.
Cuma, memang tetap butuh ide dan kreativitas dari penggunanya.
Pertanyaannya, punyakah Anda minat, ide, dan kreativitas itu?