Pantai Klara Lampung |
Pernah mendengar istilah Negative Space atau Ruang Negatif dalam fotografi ? Belum ? Jangan merasa minder. Banyak sekali orang, terutama dari kalangan masyarakat awam yang jarang mendengar berbagai istilah teoritis dalam dunianya para fotografer ini.
Bisa dimaklum kalau memang istilah ini belum sempat sampai ke telinga atau mata Anda. Saya sendiri baru menyadarinya setelah terjun ke dunia ini sekitar 5 tahun yang lalu. Padahal, mungkin saja Anda sudah pernah mempraktekkannya dalam keseharian.
Jadi, jangan langsung merasa rendah diri.
Negative space atau ruang negatif adalah ruang dalam bidang sebuah foto dimana disana tidak terdapat obyek atau benda lain. Dalam hal ini, obyek/subyek utama foto dianggap bersifat “positif” sedangkan ruang kosong selebihnya disebut “negatif”. Mirip dengan prinsip Yin dan Yang dalam teori keseimbangan ala Cina.
Pemanfaatan ruang negatif, atau saya lebih suka menyebutnya dengan “bidang kosong” merupakan pengembangan dari teori dasar fotografi, yaitu KISS (Keep it Simple Stupid – Buat Semuanya Sederhana).
Sebuah foto yang menarik biasanya karena foto itu sederhana, dengan satu ide, satu obyek dan satu latar belakang. Dengan begitu, maka obyek utamanya akan menjadi lebih fokus.
Dalam, negative space, prinsip ini lebih dikembangkan lagi, dimana bidang kosong dalam fotonya mendapat porsi yang lebih banyak dibandingkan obyeknya. Masyarakat awam biasanya lebih mengedepankan subyek foto dan kerap membuatnya menempati mayoritas bidang foto, tetapi dalam teori negative space, hal itu dibuat kebalikan.
Persentasenya bisa bervariasi, tergantung selera masing-masing. Biasanya berkisar antara 70-80%. Tetapi, itu terserah selera dan situasi saat memotret dan bukan kepastian. Ingat saja, panduan, tips, atau trik dalam fotografi bukanlah sesuatu yang mutlak.
Sevagai contoh kecil dari penggunaan Negative Space ada pada foto di bawah ini.
Botol Plastik di Pantai Kartini Rembang, 2018 |
Ruang kosong dalam bentuk pasir mendominasi foto di atas. Padahal obyek utamanya adalah botol.
Pemanfaatan negative space menguntungkan karena bisa memberikan beberapa hal, seperti :
- Obyek utama tidak terganggu oleh latar belakang atau obyek tambahan lain, kehadirannya menjadi sangat menonjol
- Biasanya mudah untuk menghasilkan kesan sunyi dalam foto
- Keseimbangan antara latar belakang dan subyek foto lebih mudah diatur dibandingkan kalau foto terlalu ramai dan penuh dengan obyek
Pemanfaatannya sendiri beragam karena sifatnya yang subyektif. Ada yang mengatakan negative space adalah kalau obyeknya tunggal, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa obyek bisa lebih dari satu selama bidang kosong dalam foto lebih dominan.
Nah, itulah sedikit penjelasan tentang istilah negative space atau ruang negatif, atau bidang kosong dalam fotografi.
Ternyata mudah dimengerti kan? Yang lebih penting daripada mengerti teori adalah mempraktekkannya agar teori bisa berubah menjadi skill. Iya kan?
Jadi, cobalah berlatih dengan memanfaatkan sebanyak mungkin ruang kosong dalam bidang foto. Practice makes perfect.
Skill foto memang ada banyak ya mas, mulai dari pencahayaan hingga angle yang tepat, butuh pendalaman agar hasilnya maksimal
Teknik foto sih teorinya banyak banget Kangmas Yuwono…:-D cuma kadang kalau lagi motret saya malah tidak memakainya sama sekali dan lebih mengandalkan instring saja…
Memang, skill itu sendiri terasah kalau terus mencoba mempraktekkan teori ke dalam tindakan. Latihan, latihan, dan latihan biar hasilnya "maksimal" bagi kita..
menarik juga ya gan hasil dari negative space ini, kelihatan natural dan klasik hasil jepretannya, mungkin bisa ane coba nih gan 😉
Yah memang menarik om Zunif… soalnya memang kesannya jadi okeh.. coba aja gan, ga susah kok..