Makna Fotografi Bisa Berbeda : Tergantung Cara Pandang

Makna Fotografi Bisa Berbeda : Tergantung Cara Pandang
Jalan Pajajaran, Bogor – 2017

Pernahkah Anda, menanyakan kepada diri sendiri tentang makna fotografi bagi diri sendiri? Memang agak filosofis, tetapi mengetahui apa makna sesuatu hal sering membantu untuk menemukan arah tentang sesuatu hal dan pada akhirnya bisa membantu menemukan cara untuk memperbaiki diri.

Mungkin, kebanyakan orang akan menjawabnya secara klise dengan mengatakan fotografi adalah “seni melukis dengan memanfaatkan medium cahaya”. Disebut salah, tidak juga karena disitu tercermin cara pandang orang itu terhadap dunia potret memotret, tetapi tidak mencerminkan dengan jelas apa maknanya dalam kehidupannya.

Kalau memang terasa memusingkan, mungkin ada beberapa contoh makna atau arti fotografi dari beberapa sudut pandang, yang mungkin dianut lebih banyak orang.

Makna Fotografi Dalam Kehidupan Seseorang

1. Profesi

Bagi seorang fotografer,  yang menggantungkan mata pencahariannya dari memotret, maka maknanya adalah sebagai profesi. Oleh karena itu mereka disebut fotografer profesional.

Mau tidak mau, fotografi akan memberi arti penting bagi kehidupan kalangan yang satu ini karena hal itu menyangkut penghidupan keluarga mereka.

Contoh dari mereka yang memandang fotografi dari sudut yang satu ini, seperti jurnalis foto, pengelola foto studio, fotografer di kawasan wisata.

Biasanya mereka yang berada dalam kategori ini akan terus memacu dan berusaha mengembangkan diri, mengikuti tren dalam dunia fotografi, belajar teknik-teknik baru, dan banyak hal lain karena mereka dituntut oleh kebutuhan dan kehidupan.

2. Hobi / Pengisi Waktu Luang

Berbeda dengan yang nomor 1, ada kalangan yang menggunakan fotografi sekedar untuk mengisi waktu luang, menyalurkan hasrat dan kesukaan mereka merekam momen. Tidak tertekan oleh kebutuhan sebab mereka memiliki sumber penghasilan yang lain dan tidak tergantung pada kamera yang mereka miliki.

Kalangan ini akan belajar, bisa secara rutin atau tidak, tergantung pada kemauan saja. Bukan karena tuntutan atau paksaan.

3. Seni

Definisi bahwa fotografi adalah “seni melukis dengan spektrum cahaya” berasal dari kalangan yang satu ini.

Kamera, foto, dan fotografi dianggap sebagai media untuk menyalurkan passion mereka terhadap segi artistiknya. Oleh karena itu, biasanya mereka akan selalu berusaha menampilkan sisi keindahan, emosi, dibandingkan dengan cerita di dalamnya.

Kerap kali, mereka yang memaknai fotografi sebagai sebuah seni bisa belajar lebih keras dan fokus pada satu hal saja. Kesempurnaan sebuah foto (menurut versi mereka) menjadi target utamanya. Tidak jarang mereka rela mengeluarkan dana besar dengan tujuan menghasilkan karya yang bisa memuaskan hasrat artistiknya.

Makna Fotografi Bisa Berbeda : Tergantung Cara Pandang
Sempur, Bogor – 2017

4. Peningkat Status

Ups, jangan salah. Ada banyak orang yang secara sengaja atau tidak, memandang makna fotografi sebagai alat peningkat status.

Paling tidak, salah satu tetangga mencerminkan tindak-tanduk seperti itu ketika ia membeli kamera mahal, dan membawanya kesana kemari, tetapi tidak pernah bisa menghasilkan foto yang bagus dan menarik.

Fotografi baginya seperti alat untuk memperlihatkan kepada dunia tentang statusnya, sebagai orang kaya dan pandai.

Bukan apa-apa, meski harga kamera digital semakin terjangkau, tetap saja butuh dana berjuta-juta rupiah untuk mendapatkan alatnya. Belum lagi kalau ditambah dengan mengoperasikannya dan menghasilkan foto yang bagus masih terdengar rumit dan sulit bagi banyak orang.

Memiliki kamera dan membawanya kesana kemari dianggapnya bisa memperlihatkan bahwa ia mampu dalam hal uang dan kemampuan, meksi sebenarnya tidak.

5. Meraih Ketenaran

Selebgram jelas merupakan bagian dari dunia fotografi, meskipun terkadang mereka menggunakan tangan pihak ketiga untuk menghasilkan foto. Blogger, terutama yang memiliki photoblog atau blog foto juga memiliki motif untuk meraih ketenaran. Tidak beda hanya mediumnya saja yang berbeda.

Kalangan yang satu ini lebih memandang fotografi sebagai alat untuk meraih tujuan akhirnya, ketenaran. Mereka pun akan berusaha keras menghasilkan foto-foto yang menarik agar bisa mengundang perhatian dan membuat dirinya menjadi viral dan dikenal orang banyak.

Iya kan?

6. Bisnis / Pasar

Berbeda dengan profesi. Cara pandang makna fotografi dari kalangan ini dilakukan dengan memanfaatkan kamera bukan untuk memotret, tetapi meraup profit sebanyak-banyaknya.

Seringkali mereka tidak begitu paham cara memotret dengan baik dan karyanya mungkin hanya sedikit. Tetapi, mereka tidak bisa terpisahkan dari fotografi.

Penjual kamera contohnya.

Yakinkah Anda mereka bisa menghasilkan foto yang menarik? Belum tentu, kebanyakan tidak, tetapi mereka memiliki pengetahuan soal cara mengoperasikan kamera untuk menarik pembeli datang.

Bagi kalangan yang satu ini, makna fotografi adalah sebagai bisnis atau pasar.

Sama halnya dengan produsen kamera. Belum tentu para pekerjanya paham apa itu Rule of Thirds,

7. Kesenangan Saja

Pernah dengar selfie atau swafoto? Pastilah.

Memang banyak yang tidak menganggap kegiatan ini sebagai bagian dari fotografi, tetapi sebenarnya tidak. Selfie atau swafoto memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari dunia potret memotret, meski obyeknya monoton, yaitu diri sendiri.

(Baca : Selfie atau Swafoto Adalah Bagian Dari Fotografi)

Semua unsurnya memenuhi syarat, seperti menggunakan kamera, mencoba menciptakan seni dengan memanfaatkan cahaya.

Memang dasarnya hanya satu, seringkali dan memang kebanyakan dilakukan untuk bersenang-senang saja. Dan, begitulah mayoritas anggota masyarakat memandang fotografi, sebagai media bersenang-senang.

Makna Fotografi Bisa Berbeda : Tergantung Cara Pandang
Jalan Abesin, Bogor – 2017

Nah, kira-kira begitulah makna fotografi bagi beberapa kalangan. Lalu, menurut Anda, yang manakah arti fotografi bagi Anda?

Percayalah, tidak mudah menjawabnya.

Setelah menekuni dunia ini selama kurang lebih 5 tahun, saya masih mengalami kesulitan menjabarkan apa makna fotografi bagi diri sendiri. Terkadang, hal itu saya rasa justru mengapa rasanya saya masih stagnan dan belum bisa berkembang maksimal, tidak fokus.

Bagi saya sendiri, fotografi dipandang sebagai :

* media untuk mendapatkan image atau foto bagi blog yang saya miliki, terutama Lovely Bogor yang dilahirkan untuk bercerita tentang kota dimana saya tinggal (tahukan namanya?)



* meskipun demikian, saya juga memandangnya sebagai hobi karena untuk kehidupan sehari-hari, saya masih mendapatkannya dari sumber lain, pekerjaan sebagai karyawan



* sebagai blogger, mau tidak mau, saya juga berharap bisa “tenar”, meski dalam batasan, blog yang saya kelola terkenal dan bisa menghasilkan uang

* karena berniat untuk menghasilka uang dan juga bermimpi suatu waktu bisa menjadikannya sebagai sumber pemasukan di saat pensiun nanti, saya juga memandangnya sebagai sebuah profesi juga

Jadi, sedikit dari sana, sedikit dari situ. Tidak mutlak di salah satu kategori.

Nah, bagaimana dengan Anda? Apa makna fotografi menurut Anda?