Taman Kencana Bogor, 2019 |
Practice Makes Perfect – Berlatih Membuat Sempurna
Pepatah yang satu ini paling dipahami oleh para atlit dan artis/aktor. Hampir pasti, para pelatih mereka akan selalu menekankan betapa perlunya berlatih, berlatih, dan berlatih. Tujuannya sudah pasti agar sang atlit akan menjadi semakin mahir dan kemampuannya terus terasah.
Banyak yang tidak menyadari bahwa pepatah ini bukan khusus dibuat untuk para atlit, artis atau aktor saja. Pepatah ini berlaku untuk umum, semua orang. Siapapun yang ingin menjadi semakin baik dalam berbagai hal harus mau berkorban untuk terus melatih diri.
Begitupun dalam hal fotografi, pepatah ini jelas berlaku. Apalagi, kemampuan seseorang memotret termasuk dalam skill atau kemampuan yang harus terus diasah agar tetap dimiliki oleh seseorang. Kemalasan dalam mereaslisasikannya pada akhirnya berujung berkurangnya kemampuan tersebut.
Oleh karena itu dalam dunia fotografi, ada semacam saran kepada setiap orang, yaitu teruslah memotret setiap hari. Bukan apa-apa hal itu karena pada dasarnya dengan seseorang memotret tiap hari, maka mereka akan mendapatkan keuntungan, seperti :
- Seorang fotografer bisa terus mengasah kemampuannya, setidaknya untuk memastikan skill yang dimilikinya akan tetap ada dan tidak berkurang
- Seorang fotografer bisa melatih diri untuk mencoba berbagai teori yang sudah dibaca dan dipelajarinya
- Seorang fotografer bisa melatih diri menemukan sudut pandang yang berbeda di setiap kesempatan
- Seorang fotografer bisa melakukan berbagai eksperimen yang mungkin berguna di kemudian hari
- Seorang fotografer bisa menemukan hal-hal baru yang menjauhkan dirinya dari kebosanan melakukan yang itu-itu saja terus menerus
Inti dasarnya sama dengan yang dilakukan para atlit bahwa berlatih setiap hari akan bisa membantu diri seseorang ke arah perbaikan.
Salmon Benedict – Pardon My French Restaurant |
Bagaimana Cara Memotret Setiap Hari ? Dimana?
Pertanyaannya, bagaimana cara melakukannya, terutama jika fotografi hanyalah sekedar hobi atau pekerjaan part time saja, di luar pekerjaan rutin? Waktu biasanya sudah tersita dengan pekerjaan utama dan hanya menyisakan sedikit waktu saja.
Belum lagi, waktu yang sedikit itu masih harus dibagi untuk keluarga, bersosialisasi dengan teman, dan tentunya beristirahat.
Mungkin, kalau pertanyaan ini diajukan di tahun 1990-an saja, jawabannya memang sulit sekali. Pada saat itu, kamera masih berukuran besar dan susah dibawa kemana-mana. Tetapi, di zaman milennial seperti sekarang, hal itu mudah dilakukan.
Hampir pasti, di setiap kantung atau tas orang zaman sekarang, akan ada sebuah kamera di dalamnya. Percayalah. Bahkan, tidak jarang yang membawa 2-3 kamera sekaligus.
Pasar Laladon, Kabupaten Bogor, 2019 |
Bentuknya, kamera smartphone.
Paling tidak, kalau melihat ukuran minimum kamera smartphone, paling tidak resolusinya sudah di atas 10 Mega Piksel (Pixel). Sudah lebih dari cukup untuk berlatih dan bahkan kalau dipergunakan dengan baik bisa menghasilkan foto yang bagus.
Memang, fiturnya jelas lebih terbatas dibandingkan kamera DSLR atau Mirrorless. Meskipun banyak yang menulis bahwa kamera smartphone punya kemampuan sama dengan kedua jenis kamera itu, sebenarnya kurang tepat karena smartphone kelas atas sekalipun, punya fitur yang lebih terbatas dibandingkan DSLR pemula sekalipun.
Tetapi, justru disanalah letak keuntungannya, bentuknya jauh lebih mungil dari Mirrorless terkecil sekalipun. Smartphone bisa dimasukkan kantung, sedang mirrorless susah dan akan mengganggu pergerakan.
Justru, disanalah letak keunggulan kamera smartphone untuk tujuan berlatih dan memotret setiap hari. Kamera ini bisa dan akan selalu dibawa kemana-mana, bahkan saat pergi bekerja sekalipun.
Kemudian kombinasikan saja bahwa meski harus mencari nafkah dan bekerja di kantor, sebenarnya masih ada sisa waktu luang di dalamnya, seperti saat :
- pergi dan pulang dari rumah ke kantor/tempat kerja dan sebaliknya
- saat istirahat makan siang
- saat berbelanja dengan istri ke pasar atau mall
- saat bermain di taman dengan anak
- dan masih banyak lagi waktu luang lainnya
Lawang Suryakencana Bogor, 2019 |
Fitur sederhana dari kamera smartphone sudah lebih dari cukup untuk belajar,
- Komposisi Foto
- Kombinasi warna
- Penempatan subyek foto menggunakan Rule of Thirds
- Mengatur setting ISO (dengan bantuan aplikasi Camera Fv-Lite)
- Mengerti aspek rasio foto dan efeknya bagi penempatan obyek
- Belajar sudut pengambilan foto yang baik
- dan masih banya lagi yang bisa dilakukan
Artinya, dengan kamera smartphone kita bisa terus memotret setiap hari dan pada akhirnya kita tidak pernah berhenti belajar fotografi.
Dengan begitu, kemampuan kita bisa terus terasah dan bahkan berkembang. Tanpa harus meninggalkan tugas-tugas utama sebagai manusia, seperti mencari nafkah dan mengurus keluarga.
Foto-foto dalam tulisan ini dibuat dengan kamera smartphone OPPO A3s. Kameranya hanya sekedar cukupan saja untuk dokumentasi, tetapi setidaknya saya bisa belajar lebih banyak ladi saat pergi atau pulang dari kantor, atau saat menemani istri ke taman atau mall.
Bagaimana dengan Anda, pernah mencoba memotret setiap hari?