CGM Bogor Street Festival 2016 |
Mengapa harus tahu cara hemat baterai kamera? Percayalah, Anda tidak akan mau mengalaminya dan jangan sampai tahu rasanya.
Menyebalkan ! Pastinya begitu. Bagi seorang fotografer atau penggemar fotografi, tidak ada yang lebih menyebalkan saat sedang seru-serunya hunting foto dan melihat banyak momen menarik, kemudian ketika hendak menjepretkan kamera, baterainya sekarat. Sinyal baterai di layar kedap-kedip dan berwarna merah.
Bete banget rasanya.
Saya pernah mengalaminya saat sedang meliput kegiatan Cap Go Meh Bogor atau CGM Bogor Street Festival 2019 Februari lalu. Baterai habis bahkan ketika pawai baru saja dimulai. Banyak momen menarik yang terpaksa terlewat karena tidak ada daya dari baterai untuk menggerakkan kamera.
Memang, kehabisan baterai bukanlah yang terburuk, karena ada yang lebih konyol dan menyebalkan lagi, tetapi tetap saja rasanya kesal. Apalagi melihat rekan sesama fotografer asyik berburu kesana kemari dan saya hanya bisa lebih banyak menonton dan diam saja.
Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu dikuasai, selain masalah teknis memotret, adalah tentang bagaimana bisa hemat baterai saat hunting foto. Pelajaran kecil, yang sayangnya sempat saya lupakan saat itu. Nasib, tapi yang namanya manusia.
Nah, bila Anda tidak ingin mengalami hal yang sama, ada beberapa tips untuk hemat baterai kamera dikala berburu momen. Apalagi kalau Anda dipercaya meliput sebuah acara dan dibayar, yang pasti akan lebih menyusahkan kalau hal seperti ini terjadi.
Tips Hemat Baterai Kamera Saat Hunting Foto
Tidak butuh pengetahuan khusus dan teknis, tetapi butuh ketelitian, mulai dari persiapan hingga saat akhir. Banyak hal yang biasa dilakukan sebenanrya membuat daya dalam baterai cepat habis, dan sebisanyya hal ini harus dihindari.
1. Pastikan baterai terisi full (penuh)
Langkah paling awal memang tidak berkaitan langsung dengan penghematan, tetapi yang satu ini teramat sangat penting karena sering masalah terjadi karena lalai memperhatikan hal ini.
Banyak dari kita mengandalkan sinyal “baterai” pada kamera untuk mengetahui daya yang tersisa. Iya kan?
Masalahnya, sinyal ini kerap menipu. Simbol baterai akan tetap menunjukkan tanda “penuh” meskipun sudah dipakai beberapa puluh kali. Coba saja sendiri kalau tidak percaya. Padahal, daya yang sudah ada di dalam baterai sudah berkurang.
Jadi, sebelum berangkat hunting, “charge” ulang lagi baterai sampai penuh. Jadi, daya yang sudah terpakai bisa digantikan.
Tugu Kujang, Bogor 2016 |
2. Matikan Kamera Saat Tidak Digunakan
Siap sedia itu perlu, kita selalu ingin kamera standby setiap saat. Untuk itulah terkadang kita tetap membiarkan kamera pada posisi “menyala”.
Padahal, kenyataannya, saat hunting foto, kita tidak selalu harus dalam kondisi siap sedia. Saat mengobrol dengan sesama fotografer atau teman, pastinya kamera tidak dibutuhkan. Begitu juga saat istirahat, makan, minum, kamera seharusnya dibiarkan beristirahat juga.
Membiarkannya menyala sama artinya dengan menyedot terus daya baterai dan membuatnya mubazir.
Jadi, matikan kamera saat tidak diperlukan. Dengan begitu, dayanya akan tetap ada sampai dibutuhkan.
3. Kurangi Melihat Hasil Foto
Salah satu kebiasaan yang sering tidak disadari membuat daya kamera cepat habis, yaitu sering melihat hasil jepretan.
Memang susah dihindarkan karena setiap orang ingin tahu apakah foto yang dijepretnya bagus atau tidak. Cuma, untuk melihatnya kamera akan memakan daya baterai dan semakin sering dilakukan, maka semakin cepat pula daya tersedot dan kemudian habis.
Tips untuk menghindari hal itu terjadi, kurangi kebiasaan melihat hasil foto setelah menjepretnya. Terus terang bakalan sulit dilakukan karena membutuhkan pembiasaan dan kepercayaan diri bahwa fotonya akan bagus.
4. Kurangi Memotret Dengan Flash Internal
Coba saja kalau tidak percaya. Memotret memakai flash atau lampu kilat internal akan mempercepat habisnya baterai kamera.
Mau tidak mau karena untuk menyalakannya, maka flash akan menyedot daya dari baterai yang sama.
Penyelesaiannya bisa dilakukan karena ada opsi lainnya, yaitu meningkatkan ISO, memakai aperture lebih besar, atau memakai shutter speed yang lebih lama. Semua tidak memakan daya baterai.
5. Matikan Fitur Yang Tidak Penting (Berkaitan Dengan Memotret)
Kamera digital zaman sekarang memang menyenangkan dan mempermudah fotografer. Banyak sekali fitur-fiturnya, bahkan untuk langsung upload ke medsos sekalipun sudah disediakan, seperti wi-fi.
Cuma, tetap saja fitur itu membutuhkan daya untuk menyalakannya dan semakin banyak fitur yang aktif pada kamera, berarti daya baterai akan semakin cepat habis.
Matikan fitur-fitur yang tidak berkaitan langsung dengan memotret, seperti wi-fi, pemandu fokus, suara bip saat fokus terkunci.
Dengan mematikan fitur-fitur ini, tentunya pemakaian daya baterai bisa lebih hemat.
6. Matikan Fungsi Preview / pratinjau
Kamera DSLR atau Mirrorless akan secara otomatis menampilkan hasil jepretan selama beberapa saat setelah shutter release ditekan. Ini secara default dilakukan.
Hasilnya, sama juga dengan kalau kita melihat hasil foto, yaitu memakan daya baterai.
Lebih baik kalau settingnya diubah dan pratinjau atau preview tidak diaktifkan. Jadi, bisa lebih hemat pemakaian baterainya.
7. Jangan Membuat Video
Kamera digital sekarang juga bisa menjadi pembuat video. Salah satu fitur yang membuatnya menjadi dual fungsi.
Masalahnya, membuat video memakan daya baterai lebih banyak daripada memotret. Bila untuk memotret, baterai kamera bisa bertahan beberapa ratus jepretan, untuk membuat video, mungkin hanya bertahan beberapa puluh menit saja.
Bila memang targetnya mendapatkan foto, sebaiknya kurangi keinginan membuat video pada saat yang sama. Hal itu agar baterai bisa tahan lebih lama.
8. Matikan VR atau IS Pada Lensa
Jangan salah juga, lensa kamera DSLR atau Mirrorless juga bisa membuat kita tidak hemat baterai kamera. Ada fitur-fitur stabilisasi foto, seperti VR (Nikon) atau IS (Canon) yang gunanya agar guncangan tangan bisa teredam dan fotonya tetap fokus dan tajam.
Nah, fitur-fitur ini juga menggunakan daya baterai kamera karena keduanya tidak memiliki sumber daya sendiri. Jadi, kalau sering digunakan, ya bisa menyebabkan baterai kamera cepat habis juga.
Matikan saja ketika memang tidak diperlukan, seperti saat memotret di siang hari.
9. Potret Yang Penting Saja
Semakin banyak memotret memang tidak jelek karena berarti semakin banyak pilihan dan semakin banyak yang direkam. Masalahnya, ya itu dia, setiap jepretan akan membutuhkan daya baterai dan berarti daya baterai akan semakin cepat kering.
Repot memang.
Tetapi, kalau sudah terbiasa di lapangan, seorang fotografer akan bisa memilah mana kondisi yang memungkinkan mendapat foto yang bagus, mana yang tidak. Jadi, mereka bisa memilah mana yang penting dan tidak.
Yang tidak penting, tidak usah diambil.
Dengan begitu, kita bisa hemat baterai.
10. Jangan Menggunakan Live View Terlalu Sering
Live View atau memotret sambil melihat layar monitor kamera memang menyenangkan karena bisa melihat hasil terlebih dahulu sebelum menekan shutter release. Ukurannya lebih nyaman bagi mata.
Sayangnya, untuk menampilkan gambar di monitor, perlu daya, dan daya itu diambil dari baterai kamera. Semakin sering melakukannya, semakin cepat daya baterai kering.
Masalahnya, pada kamera Mirrorless, Viewfinder/Lubang Intip-nya juga elektrik dan bukan optical . Artinya bahkan memotret tanpa Live View pun kalau memakai kamera Mirrorless akan tetap berpotensi menghabiskan daya baterai.
11. Kecerahan Layar Monitor Juga Menyedot Daya
OK lah kalau memang mau memotret dengan Live View atau karena memakai Mirrorless yang memberikan dilema.
Tapi, coba kurangi kecerahan layar monitornya. Sama dengan komputer juga, semakin cerah layarnya, semakin besar daya yang digunakan. Bisa tidak hemat baterai kamera kalau terlalu cerah.
12. Jangan Lupa Bawa Smartphone
Peralatan yang tidak boleh dilupakan, yaitu sebuah smartphone. Bukan cuma karena fotografer butuh komunikasi, tetapi karena ponsel pintar itu punya yang namanya “KAMERA”.
Kamera itu tentunya tidak sebaik kamera DSLR/Mirrorless, tetapi fungsinya bisa digunakan untuk mengabadikan momen-momen yang tidak terlalu penting atau tidak terlalu berpotensi menghasilkan foto yang bagus.
Bila sekedar untuk dokumentasi, bisa memakai smartphone saja. DSLR-nya bisa dipakai nanti kalau ada momen yang penting. Apalagi kalau smartphonenya Samsung Galaxy S9 atau iPhone, pasti sudah lebih dari cukup untuk memotret.
Yang terbaik memang membawa baterai cadangan. Dengan begitu, kalaupun baterai yang satu habis, ada backup yang bisa memperpanjang waktu hunting foto.
Meskipun demikian, tetap saja, kalau pemotretnya “boros” dan tidak memperhatikan hal-hal seperti itu, baterai kamera akan cepat habis bahkan sebelum kita merasa “selesai”.
Jadi, perhatikan hal-hal kecil seperti di atas supaya bisa hemat baterai kamera saat hunting foto. Dengan begitu kita bisa semakin lama beraksi dan hunting foto bisa diselesaikan dengan perasaan gembira dan bukan rasa kesal dan sebal.
Iya kan?