Sederhana Penting Dalam Fotografi

Sederhana Penting Dalam Fotografi

Tidak yakin. Sama sekali tidak yakin kalau pencetus fotografi itu pernah mendengarkan ceramah para ustadz atau ustadzah tentang kebaikan hidup sederhana. 

Tetapi, entah kenapa sekarang justru kegiatan “melukis dengan cahaya” ini yang paling kukuh dan teguh berpegang pada prinsip kesederhanaan. Sederhana itu penting dalam fotografi. Buktinya lahir istilah KISS atau Keep It Simple Stupid.

 Tetap sederhana, Bodoh!

Semua yang bergelut di dunia fotografi pasti akan mencoba berpegang teguh pada prinsip ini. Mereka akan terus mencoba menghasilkan foto yang simple, alias sederhana.

Satu ide, satu cerita, satu subyek. Itu saja.

Tidak penuh dengan tetek bengek dan aksesori yang berlebihan. Sebuah foto harus selalu diusahakan menjadi sesederhana mungkin, tanpa pernak perniknya. Bahkan, kalau bisa semua bagian yang merepotkan harus dibuang dengan berbagai cara.

Pastinya bukan karena terpengaruh ceramah para ustadz. Jelas bukan. Walau sangat sinkron, tetapi jelas bukan tujuannya kesana. 

Mungkin karena dengan kesederhanaan sebuah foto itulah, yang melihat tidak akan teralih perhatiannya pada yang tidak perlu. Mata mereka akan langsung tertuju kepada subyek/obyek foto dan menemukan ide atau cerita yang ingin disampaikan oleh si pemotret.

Sesuatu yang jelas menguntungkan bagi dunia yang mengandalkan pada kemampuan visual dalam bercerita. Tidak ada pernak-pernik yang justru mengaburkan apa yang ingin disampaikan, seperti yang biasa dilakukan para politisi.

  

Itulah mengapa para ustadz dan para fotografer senior kerap menceramahkan hal yang sama, dalam gaya bahasa yang berbeda tentunya, tentang betapa pentingnya menjadi sederhana. Meskipun, biasanya kedua kategori manusia itu, tidak hidup sederhana juga.