Kangen Ingin Memotret Apa Adanya

Kangen Ingin Memotret Apa Adanya
Jalan MA Salmun Bogor 2014

Ada rasa kangen yang hadir saat melihat sisa-sisa file foto yang dijasilkan saat pertama kali menekuni blogging dan fotografi, sekitar 4 tahun yang lalu.

Sisa-sisa karena sebagian besar file aslinya hilang ketika notebook Toshiba yang dulu dipakai rusak berat dan tidak bisa dibetulkan lagi hard disknya. Banyak file foto yang tidak terselamatkan. Meskipun masih beruntung masih ada copynya dalam ukuran yang sudah diperkecil di laptop kantor.

Setidaknya hal itu mengingatkan kepada perjalanan ketika mulai menekuni dunia fotografi.

Ada perbedaan yang terasa antara dulu dan sekarang.

Dulu, saya memotret apa adanya. Maklum, saat itu kameranya hanya Xperia M saja, alias sebuah smartphone murah saja. Belum ada pengetahuan sedikitpun tentang teknik memotret, jadi apa yang terlihat menarik ya dijepret saja. Tidak peduli apakah garis horison-nya miring atau tidak, atau warnanya sesuai atau kacau beliau, dan yang pasti tidak peduli apakah ada bokeh atau tidak.

Berbeda dengan sekarang, walau belum mahir layaknya fotografer pro, saya kerap berusaha hanya memperlihatkan sisi keindahannya saja. Yang buruk sekalipun diusahakan dibuat lebih indah dari biasanya. Semakin berubah ketika sudah menguasai cara mengedit foto, segala seusatu diusahakan menjadi indah.

Sayangnya, hal itu seperti menghilangkan unsur “apa adanya”. Saya tidak lagi merekam momen yang saya lihat, saya yang sekarang lebih berusaha untuk “melukis” apa yang ada di kepala, ide. Tidak selamanya apa yang saya lihat.

Mungkin karena itulah rasa kangen bisa kembali memotret apa adanya hadir di hati saat melihat foto-foto lama.