Selalu Ada Sebuah Cerita di Balik Sebuah Foto

Selalu Ada Sebuah Cerita di Balik Sebuah Foto
Jalan Soleh Iskandar Bogor 2017

Mungkin, kebanyakan orang hanya melihat sebuah foto sebagai gambar statis, diam, tak bergerak yang mewakili satu momen di masa lalu saja. Tidak ada apa-apa di balik foto itu.

Tetapi, sebenarnya tidak demikian. Memang, foto adalah perwakilan dari sekilas event yang sudah berlalu. Hanya kalau ditilik lebih dalam lagi, selalu ada sebuah cerita di balik sebuah foto.

Bagaimanapun, setiap orang yang memotret akan memiliki “ide” dan “pemikiran” yang kemudian mendorongnya untuk merekam sebuah momen. Ia pasti menganggap peristiwa itu “berharga” (meski entah seberapa tinggi harganya) sehingga ia mau merepotkan diri untuk mengeluarkan kamera dan kemudian memotretnya.

Ide itulah yang kemudian ia usahakan untuk diterjemahkan dalam bentuk visual, yaitu sebuah foto.

Dari sanalah hadir kutipan terkenal ” Foto bisa bermakna 1000 kata” karena pada dasarnya ia mewakili apa yang dirasakan dan apa yang ingin disampaikan oleh si pemotretnya.

Selalu Ada Sebuah Cerita di Balik Sebuah Foto
Jalan Soleh Iskandar Bogor 2017

Cerita itu sendiri kemudian bisa dipilah lagi, menjadi cerita ringan, serius, lucu, berat, dan lainnya. Tidak sama dan akan tergantung pada pandangan masyarakat.

Sebuah foto jurnalistik tentunya bisa dikategorikan sebagai “cerita” serius karena menggambarkan peristiwa yang baru saja terjadi. Foto kemacetan di jalan yang dihasilkan oleh seorang fotografer jalanan tak terkenal akan berbeda nilai ceritanya dibandingkan kalau dipotret seorang fotografer yang punya nama.

Kisah “Snowwhite” atau “Putih Salju” dengan 7 kurcacinya kalau dibawakan seorang yang tidak terbiasa bercerita akan menghadikan rasa kantuk, tetapi di tangan orang-orang kreatif di Hollywood, hasilnya adalah tumpukan dollar di bank.

Masalah penilaian dan interpretasi dari secuah foto akan bersifat subyektif, tetapi intinya tidak berubah bahwa selalu ada sebuah cerita di balik sebuah foto. Hal itu tidak berkaitan dengan apakah cerita itu bisa tersampaikan dengan baik atau tidak karena tidak semua orang mampu “bercerita” dengan baik.

Dan, itulah yang sedang saya usahakan, agar saya mampu membawakan sebuah cerita dengan baik, lewat kamera.