Memotret Itu Mudah, Yang Membuatnya Sulit Namanya KEINGINAN

Memotret Itu Mudah, Yang Membuatnya Sulit Namanya Keinginan

Kata siapa memotret sulit. Mudah sekali kok. Siapapun bisa melakukannya apalagi di zaman digital seperti sekarang. Setiap orang punya kamera dan bahkan dibawa kemana-mana setiap hari. Bahkan, ke WC sekalipun tetap dibawa. Benar kan?

Merekam momen dengan kamera tidaklah sesulit yang diduga banyak orang. Cukup arahkan kamera ke arah obyek yang diinginkan, dan kemudian tekan tombol shutter. Hasilnya akan bisa dilihat segera.

Dan, itu namanya sudah memotret, sesuatu yang menjadi inti dunia fotografi. Inti, dan tanpa kegiatan ini maka tidak akan ada yang namanya fotografi.

Tetapi, mengapa banyak orang berpandangan bahwa fotografi itu sulit?

Alasannya sederhana sebenarnya dan berkaitan dengan karakter manusia. Namanya “KEINGINAN”.

Dulu, memotret adalah sarana untuk merekam momen, merekam satu bagian dari kehidupan. Gunanya untuk memperlihatkan kepada orang lain, kondisi di suatu saat di masa lampau.

Tetapi, kemudian hadir keinginan agar fotonya dipuji banyak orang. Jadilah orang belomba-lomba berusaha untuk membuat foto-foto mereka menjadi indah dan mendapat pujian. Sebagian lagi berharap bahwa dengan membuatnya menjadi enak dilihat, foto itu dapat dijual dan menghasilkan uang. Tidak sedikit pula yang berkeinginan jika banyak orang yang mengaguminya, ia bisa mendapatkan gelar “fotografer” progesional.

Semua itu karena keinginan. Tidak beda dengan berbagai bidang lain, fotografi tidak kebal dari “keinginan” manusia, yang semakin lama semakin rumit.

Memotret adalah sesuatu yang sederhana. Orang-orang di masa lalu menggunakan kamera kebanyakan untuk merekam momen-momen yang dianggap menarik dan berharga. Polos. Tetapi, di masa sekarang di saat semua orang ingin “tampil”, maka semuanya menjadi rumit.

Berbagai teknik dan peralatan dipergunakan demi untuk memenuhi “keinginan” untuk dipandang orang banyak.

Sesuatu yang wajar? Ya wajar saja. Namanya manusia pasti punya keinginan. Hanya saja, terlalu mengedepankan keinginan, dalam hal ini untuk tampil, dipuji, dan disanjung banyak orang, juga tidak baik. Seringkali intinya menjadi bergeser tertutup dengan hasrat dan nafsu juga.

Inti memotret ya hanya segitu saja, merekam momen.Sederhana.

Cukup arahkan kamera pada obyek yang dianggap menarik dan kemudian tekan tombol shutter.

Selesai.