Banyak Follower Tidak Tulis di Instagram

Kesannya gimana giut yah kalau melihat judulnya? Tetapi, memang begitulah pandangan saya terhadap media sosial yang sedang ngetren ini. Kenyataannya memang banyak follower tidak tulus di Instagram.

Mereka tidak benar-benar ingin mengikuti “story” atau foto yang kita hasilkan. Ada maksud lain saat mereka mengikuti kita.

Banyak Follower Tidak Tulis di Instagram

Beberapa hari lalu, setelah selesai hunting foto di ajang Cap Go Meh Bogor 2018 atau Bogor CGM Street Festival, ada puluhan foto tersimpan di dalam SD Card si Canon 700D kesayangan.

Kemudian Instagram menjadi pilihan saya untuk memamerkan hasil karya tersebut. Tujuannya memang bukan untuk sekedar mencari follower, tetapi lebih kepada memperkenalkan Bogor kepada dunia luar.

Memang, selain sebagai “street photographer”, saya adalah seorang blogger yang mengelola blog khusus tentang Kota Hujan, Bogor. Tujuannya memang untuk memperlihatkan Bogor kepada masyarakat dalam dan luar negeri.

Penggunaan Instagram hanyalah salah satu alat untuk mempromosikan keduanya. Tidak lebih karena pada dasarnya, saya memang tidak berniat untuk menghasilkan uang dari fotografi. Kegiatan ini selain hobi juga untuk menunjang pengembangan blog itu.

Seperti biasa, sesuai dengan saran para pakar instagram untuk memasang hastga (tahukan bentuknya yang seperti #lovely_bogor dan sejenisnya). Berbagai hashtag terkait fotografi saya cantumkan.

Banyak Follower Tidak Tulis di Instagram

Ternyata cukup cepat juga reaksinya. Banyak sekali LIKE yang masuk dan karena banyak sekali foto yang diupload kesana, ternyata jumlah follower pun naik dengan cepat. Ada sekitar 50-60 follower baru dalam waktu tidak lama.

Padahal, sebelumnya, saat akun Instagram itu tidak aktif, followernya tidak bertambah sama sekali. Bahkan, cenderung berkurang.

Senang? Ya senang. Setidaknya promosinya bisa disebut lumayan berhasil.

Meskipun demikian, seperti biasa, saya cukup tahu bahwa apa yang terjadi di dunia maya terkadang memang “semu” dan tidak benar-benar riil. Tidak lama, sehari setelah peningkatan itu, saya memperhatikan jumlah follower kembali.

Perlahan, tetapi pasti angka itu menyusut. Satu demi satu beberapa orang yang tadinya mem-follow, kemudian menghilang. Padahal, mereka baru menjadi follower sehari saja. Dan, saya masih tetap posting banyak foto baru.

Selidik punya selidik, kebanyakan yang un-follow adalah mereka yang juga fotografer.

Dugaan mengapa mereka melakukan unfollow adalah karena pada dasarnya mereka tidak berniat untuk mengikuti akun Instagram saya. Niatnya hanyalah melakukan trik yang umum dilakukan oleh mereka yang bermain di medsos itu dan juga Youtuber.

Mereka akan memfollow orang tidak dengan niat tulus tetapi mengharapkan imbalan, berupa follow back, alias kita juga memfollow mereka. Biasanya setelah kita memfollow back, mereka tetap akan unfollow akun kita.

Hal itu akan menguntungkan mereka karena foto-foto mereka akan tampil di “wall” Instagram akun Lovely Bogor, tetapi foto-foto dari Lovely Bogor tidak akan tampil di wall mereka. Jadi, mereka akan dapat tempat pamer dengan tidak memberikan ruang pamer bagi kita.

Curang?

Yah itulah dunia maya dimana etika kadang diabaikan. Tidak ada timbal balik.

Untungnya, saya tidak terbiasa memfollow orang sekedar untuk menyenangkan hati mereka. Jadi, tidak satupun akun yang tiba-tiba memfollow, saya “follow back”. Untuk apa berbasa basi karena kenyataannya hasil karya mereka banyak yang kurang “pas” dengan genre yang saya ikuti. Jadi, tidak ada alasan kenapa harus difollow.

Dari situlah saya berkesimpulan bahwa banyak follower yang tidak tulus di Instagram. Mereka hanya berniat mempromosikan diri sendiri dan mencari follower saja.

Jadi, jangan cepat follow back siapapun yang tiba-tiba memfollow Anda. Berikan ruang waktu 1-2 minggu hingga terlihat bahwa mereka melakukannya dengan tulus hati atau sekedar mencari pengikut saja.