Fotografi Bukanlah Sekedar Teori

Fotografi Bukanlah Sekedar Teori

Belakangan ini banyak sekali blog bertema fotografi yang tayang di dunia maya. Kebanyakan dari blog-blog itu dikemas dengan begitu menarik dan artikel=artikelnya ditulis dalam bahasa yang juga tidak kalah kerennya.

Pastilah, karena tujuannya adalah untuk mengundang pengunjung datang.

Keren lah pokoknya, tidak ada yang kurang, kecuali satu hal.

Padahal, justru satu hal itu yang penting dalam membuat blog fotografi, yaitu foto-foto hasil karya orang di belakang blog itu.

Lucu saja, kalau datang ke sebuah blog fotografi, tetapi foto atau image yang ditampilkan adalah hasil comot sana, comot sini. Ambil sana dan ambil sini.

Bukan masalah memberikan link atau tidak, tetapi akan terasa aneh kalau blog-blog tersebut mengajarkan tentang berbagai teori memotret yang baik dan benar, tetapi yang mengajarkan tidak bisa memperlihatkan bahwa ia sudah bisa melakukan semua itu.

Bagaimanapun, fotografi bukanlah sekedar teori. Kegiatan ini butuh dua sisi, satu teori dan satu praktek. Penilaian kemampuan seorang fotografer bukan terletak pada kemampuannya menghapal ratusan teori fotografi, tetapi pada kemampuan menghasilkan foto-foto yang indah.

Bahkan, kalaupun sama sekali tidak mengerti tentang yang namanya teori fotografi, tetapi hasil potretnya indah dan bagus, orang akan tetap menyebutnya sebagai fotografer.

Dalam kasus blog fotografi yang comot foto sana sini, kalau memang bloggernya ingin mendapatkan kredibilitas sebagai seorang fotografer handal, dia tidak boleh sekedar mengandalkan pada hasil karya orang lain.

Ia harus juga mau memperlihatkan bahwa dirinya punya kemampuan di bidang itu. Ia harus mau memamerkan foto-foto hasil karyanya sendiri. Ia harus membiarkan pembaca blognya melihat dan menilai hasil karyanya, baik atau buruk.

Tidak ada gunanya menulis panjang lebar tentang berbagai teori fotografi, tetapi sang bloggernya sendiri sebenarnya tidak bisa menghasilkan foto yang bagus dan enak dilihat. Hal itu sama saja dengan menipu karena ia sebenarnya tidak paham sama sekali tentang fotografi .

Mungkin saja isi artikelnya pun hanya sekedar comot sana sini atau memakai Google Translate dan menterjemahkan artikel dari blog luar negeri.

Sesuatu yang seharusnya jangan dilakukan jika Anda memang ingin mengajari orang bagaimana memotret dengan baik, karena fotografi bukanlah sekedar tentang teori. Fotografi lebih banyak tentang kenyataan di lapangan, praktek.