Segala sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki fungsi atau peran dan ditujukan untuk memenuhi “kebutuhan manusia”. Tidak ada sesuatu yang merupakan hasil pemikiran manusia yang tidak memiliki fungsi, betapapun remehnya.
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya seni saja, contohnya : fotografi adalah seni melukis dengan cahaya.
Pandangan seperti ini melahirkan golongan eksklusif yang lebih menekankan unsur seni dalam fotografi. Golongan yang terkadang juga menjadi “chauvinistis” dan tidak bisa menerima pandangan orang lain. Mereka kerap menyebutkan bahwa gelar “fotografer” hanya layak diberikan kepada mereka yang bekerja keras menghasilkan foto yang berseni dan enak dilihat saja,
Baca Juga :
- Mau Menjadikan Fotografi Sebagai Bisnis ? Butuh Lebih Dari Skill Memotret, Pelajari 6 Hal Ini
- 4 Tips Mengatasi Rasa Minder Setelah Membaca Website/Blog Foto Terkenal
- [FOTO] Kecantikan Pemandangan Laut Di Pantai Klara Lampung Yang Terekam Kamera Smartphone : Biru
- Makna Fotografi Bisa Berbeda : Tergantung Cara Pandang
Padahal, sebenarnya para seniman fotografi ini sebenarnya tidak berbeda dan sebenarnya kalah banyak jumlahnya dibandingkan mereka yang menggunakan kamera sebagai alat dokumentasi saja, apalagi di zaman smartphone sudah menjadi barang umum.