Selfie atau Swafoto Adalah Bagian Dari Fotografi

Selfie atau swafoto adalah sebuah kegiatan mengambil foto atau gambar diri sendiri dengan menggunakan kamera digital.

Kegiatan ini menjadi fenomena unik dalam peradaban umat manusia. Bukan hanya dari begitu cepatnya umat manusia mengadopsi, tetapi dari jumlah meraka yang melakukannya. Bisa dikata pada masa sekarang ini, hampir semua penduduk dunia ini pasti pernah melakukan selfie.

Bahkan dalam perkembangannya pun, berbagai benda diciptakan untuk membantu orang berselfie ria. Salah satunya adalah tongsis atau tongkat narsis yang ketenarannya pun membumbung tinggi mengiringi semakin populernya selfie.

Lebih jauh lagi, tidak sedikit produsen kamera pun kemudian menghadirkan vari-angle yang sangat fleksibel sehingga bisa dipakai melakukan swafoto. Tidak pernah terbayang sebelumnya kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) yang biasanya dipergunakan untuk sesuatu yang serius sekarang diperlengkapi juga dengan fasilitas penunjang selfie ini.

Apakah Selfie atau swafoto adalah bagian dari fotografi?

Sudah pasti akan ada banyak penggemar fotografi yang segera mengerenyitkan kening dan memandang heran kalau Anda tanyakan demikian.

Dijamin.

Walau sudah pasti mereka-mereka itu juga pernah melakukan selfie, tetapi pertanyaan ini mengusik sesuatu dalam diri banyak penggemar fotografi.

Kemungkinan besar, jawaban yang akan Anda diterima adalah TIDAK.

Bagi banyak penggemar fotografi, mereka memandang selfie bukanlah bagian dari seni melukis dengan cahaya ini. Selfie masih tetap dianggap sebagai anak “haram”. Paling tidak bagi mereka yang sangat ketat dengan pakem bahwa fotografi adalah sebuah seni.

Selfie memang sedikit berbeda dengan kegiatan fotografi umum. Biasanya para penggemar fotografi akan mencoba menghasilkan sebuah foto berdasarkan pada obyek yang mereka lihat. Mereka mengabadikan keindahan tersebut lewat lensa kamera. Titik beratnya ada pada “fotografi bukanlah tentang diri sendiri”.

Hal ini berkebalikan dengan inti dari selfiem yaitu “Semua tentang diri sendiri”. Tidak akan sebuah foto disebut “swafoto” atau selfie kalau obyeknya orang lain.

Oleh karena itulah, banyak penggemar fotografi yang menganggap selfie atau swafoto bukanlah bagian dari fotografi. Kegiatan ini dianggap sebagai kegiatan orang iseng dan ingin tampil saja.

Meskipun demikian, saya berbeda pandangan tentang hal ini.

Selfie atau swafoto JELAS merupakan bagian dari fotografi. Tidak mungkin tidak.

Alasan mengapa selfie atau swafoto adalah bagian dari fotografi

Sederhana saja kok. Tidak rumit dan tidak ruwet.

1. Menggunakan kamera

Fotografi adalah seni melukis cahaya dengan menggunakan kamera. Selfie menggunakan kamera. Keduanya menunjukkan kesamaan penting yang tidak bisa terbantahkan.

Tidak akan ada fotografi tanpa ada kamera. Begitu juga tidak akan ada selfie tanpa kamera.

2. Fotografi tidak memberikan batasan obyek

Kenyataannya memang demikian. Definisi fotografi tidak memberikan batasan tentang obyek apa yang harus diambil agar bisa dimasukkan sebagai hasil karya fotografi. Dengan begitu, tidak ada masalah dengan menjadikan diri sendiri sebagai obyek kamera.

Bahkan di masa lalu pun ada yang namanya kategori self-portrait atau potret diri sendiri. Memang berbeda dengan di zaman sekarang, self portrait waktu itu fotonya tetap diambil oleh orang lain, sedangkan selfie dilakukan oleh diri sendiri.

Tetapi, seharusnya tidak masalah karena menjadikan diri sendiri sebagai obyek foto sudah dilakukan sejak lama. Kalau tidak percaya, silakan lihat pas foto.

3. Fotografi berkembang

Fotografi adalah bagian dari kehidupan manusia dan akan terus berkembang mengikuti perubahan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.

Kalau tehnologi dan cara hidup manusia berubah, maka sudah selayaknya fotografi pun ikut menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Justru akan menjadi menentang kodrat kalau fotografi tetap berjalan di tempat sementara umat manusia sudah berubah jauh.

Jika manusia menginginkan selfie, maka fotografi harus mengadopsinya.

Dengan alasan-alasan ini, sulit dibantah bahwa selfie memenuhi semua syarat untuk dikategorikan sebagai bagian dari fotografi.

Memang, kebanyakan pelaku selfie jarang sekali memikirkan berbagai teori tyang biasa dipergunakan dalam dunia fotografi. Kebanyakan swafoto dihasilkan karena dorongan kesenangan saja dan dilakukan selama yang melakukannya suka. (Lagi-lagi tidak berbeda dengan para pelaku di dunia fotografi, sebenarnya)

Hal ini menyebabkan kebanyakan karya yang dihasilkan kurang enak dipandang (walau kalau yang melakukan selfie seorang wanita cantik, tetap enak dipandang meski secara teori fotografi salah besar sih).

Belum lagi bahwa disana kurang ada kreatifitas. Berbeda dengan genre fotografi manapun yang obyeknya berganti-ganti, dalam selfie, obyeknya selalu sama, ya yang motret.

Mungkin karena itulah, para kaum “priyayi” fotografi merasa tidak nyaman untuk menjadikan selfie duduk sama dengan dunia “seni” yang mereka tekuni. Anak haram yang bisa merusak darah biru dunia fotografi kalau dimasukkan dalam keluarga.

Sayangnya, fakta tidak bisa membantah tentang kenyataan sang anak haram itu. Selfie atau awafoto adalah bagian dari fotografi.

(Tulisan ini dibuat oleh seorang penggemar fotografi yang baru pernah melakukan selfie di bawah jumlah jari tangan)