Melakukan Cropping Foto Dengan Menerapkan Konsep Rule of Thirds

Cropping adalah sebuah proses editting yang paling umum dilakukan sebuah foto diambil. Alasannya beragam, mulai dari ingin hanya menonjolkan bagian tertentu dari sebuah foto saja, atau membuang bagian yang dianggap mengganggu dan tidak sesuai dengan ide dari sebuah foto.

Inti dari cropping tidak berbeda dengan menggunting bagian dari sebuah foto. Bedanya, di zaman dulu, proses pemotongan bagian foto hanya bisa dilakukan setelah foto dicetak. Sementara di masa sekarang, justru sebaliknya proses pengguntingan dilakukan sebelum foto dicetak dan bahkan bisa dilakukan beberapa detik setelah foto ditampilkan di layar LCD sebuah kamera atau smartphone.

Melakukan cropping pada foto bukan hanya dilakukan oleh orang awam, Tidak jarang para fotografer profesional sekalipun menggunakan metode ini di saat mereka menemukan sebuah foto menarik tetapi agak terganggu karena beberapa bagiannya justru “mengotori” foto. Maksudnya, bagian-bagian tersebut tidak sesuai dengan tema foto.

Yang membuat agak berbeda dalam melakukan cropping, kalau orang awam akan melakukannya tanpa memperhitungkan konsep atau teori fotografi, para fotografer akan tetap memakai prinsip-prinsip dasar dalam memotret.

Salah satu konsep atau teori fotografi yang akan sangat diperhitungkan para fotografer dalam melakukan cropping adalah RULE OF THIRDS, atau dikenal dengan ATURAN SEPERTIGA. Kalau Anda belum tahu apa itu rule of thirs, silakan baca artikelnya dengan mengklik link di bawah ini.

RULE F THIRDS : Tehnik Sederhana Menempatkan Obyek Dalam Foto

Mengapa prinsip Rule of Thirds harus tetap diperhatikan saat cropping?

Pemotongan beberapa bagian dari foto, tentu saja akan membuat bagian-bagian yang lain terpengaruh. Posisi obyek dalam foto pun akan berubah karena ada bagian yang dihilangkan.

Perubahan posisi ini bisa berakibat bahwa foto kehilangan temanya. Fokus utamanya menjadi tidak enak dilihat. Obyeknya menjadi terlalu ke pinggir dan masih banyak lainnya yang bisa membuat sebuah foto justru menjadi kurang enak dilihat setelah proses cropping dilakukan.

Sebagai contoh, perhatikan foto di atas (hasil karya anak saya, Arya Fatin Krisnansyah dengan smartphone ASUS di pantai Klara, Lampung). Tampilan tanggal pada bagian pojok kanan, rasanya sangat tidak enak dilihat.

Nah, mau tidak mau foto tersebut harus dicropping, dihilangkan bagian tanggalnya agar lebih leluasa dipasang dalam sebuah artikel atau juga media sosial (kalau Anda mau, saya sih tidak).

Hanya, kalau cropping dilakukan tanpa memperhitungkan Rule of Thirds, maka justru penampakannya setelah diedit, malah tidak nyaman.

Perhatikan foto di bawah ini, dilakukan setelah proses cropping dengan membuang bagian kanan foto.

Tampilan tanggal hilang. Sayangnya “perahu” ikut bergeser ke kanan. Foto menjadi tampak kurang seimbang karena lahan sebelah kiri menjadi terlalu luas. Selain itu “perahu” sebagai fokus menjadi tidak lagi terfokus dengan baik. Bagian ini tidak berada di titik dimana ia seharusnya berada, yaitu di perpotongan garis.

Ini kalau cropping tidak dengan mengindahkan prinsip Rule of Thirds saat melakukannya.

Bandingkan dengan yang di bawah ini.

Tampilan tanggal hilang. Perahu justru berada tepat di posisi seharusnya dan keseimbangan foto tetap terjaga. Bagian kiri, kanan, atas, dan bawah lebih seimbang.

Secara garis besar, foto ini justru menjadi lebih enak dilihat dibandingkan sebelumnya.

Itulah mengapa melakukan cropping foto harus tetap mengikuti konsep Rule of Thirds, karena dengan menerapkan konsep foto menjadi lebih enak dilihat.

Cobalah lakukan sendiri.

Saya melakukan cropping masih tetap dengan menggunakan Photoscape. Caranya nanti saya akan jelaskan dalam artikel terpisah.