Tips #4 : Setelah Membeli Kamera, Jangan Baca Review Tentang Kamera

Lucu mungkin terdengarnya, tetapi memang itu saya sarankan bagi Anda setelah membeli kamera baru. Jangan buka berbagai website yang berisikan review tentang kamera. Kalau perlu selama beberapa bulan ke depan, tidak perlu berkunjung ke website-website yang menyajikan berbagai ulasan terkait alat memotret ini.

Bukan tanpa sebab sebenarnya.

Sebuah kebiasaan dalam kehidupan manusia adalah ingin selalu unggul dari yang lainnya. Manusia akan terus mencoba menggali keunggulannya untuk dibandingkan dengan manusia lainnya. Begitu juga dalam hal sesuatu yang dimilikinya.

Banyak pembeli kamera baru akan melihat ulasan, dari yang dikatakan ahli, tentang apa saja sih kekuatan dari kamera yang baru saja dibelinya. Dengan begitu ia akan merasa lebih unggul dibandingkan “entah siapa”.

Manusiawi.

Masalahnya dunia ini begitu luas. Alih-alih menemukan apa yang dicari, justru yang ditemukan kebanyakan adalah “iklan” atau promosi kamera-kamera jenis lain yang memiliki kemampuan lebih.

Disini masalahnya. Rasa minder akhirnya akan hadir dalam hati terhadap benda yang dimilikinya. Lahir ketidakpuasan dan juga keinginan untuk memiliki yang lebih dari yang baru saja dibeli.

Hasilnya, sering menyebabkan tidak terfokusnya pikiran untuk memanfaatkan kamera yang sudah ada. Targetnya berubah menjadi keinginan untuk memiliki kamera yang lebih “mumpuni”.

Ketidakpuasan hadir.

Juga sesuatu yang manusiawi, karena pada dasarnya manusia tidak pernah puas.

Meskipun demikian, ketidakpuasan ini bisa jadi batu kerikil dalam perjalanan seorang fotografer. Ia bisa menjadi tidak percaya diri terhadap hasil karyanya. Semua bisa dirasa kurang karena tidak dipotret dengan peralatan yang lebih canggih. Minder lah istilahnya.

Oleh karena itu, kalau sudah membeli sebuah kamera, langsunglah memulai dengan langkah berikutnya, yaitu “mengenali kamera” yang baru saja dibeli. Kemudian, mulailah memotret.

Jauhilah sementara membaca berbagai review kamera. Paling tidak hingga beberapa bulan sampai kita sudah menjadi terikat dengan kamera yang baru saja dibeli.